11 Bulan Tak Gajian, Tenaga Pendidik SMK/SMA Mengeluh

11 Bulan Tak Gajian, Tenaga Pendidik SMK/SMA Mengeluh

Panyabungan.StArtNews- RatusanTenaga Guru Honor tingkat SMK dan SMA di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara mulai mengeluh dengan kondisi peralihan Status Tenaga Guru Honor tingkat SMK dan SMA yang saat ini ditangani oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Sumatera Utara, pasalnya sudah hampir 11 bulan mereka tak gajian.

Keluhan guru honor ini diposting di sebuah akun facebook milik Fauzi Ahmad yang menjadi viral di media sosial khususnya para guru honor.

Dalam akun tersebut tertulis rintihan seorang guru honor yang isinya sangat menyayat hati para tenaga guru. Berikut isi keluhan nya “11 bulan, perjuangan yang begitu Panjang, telah kita lalui dengan cerita dan pilu masing-masing. Andai itu buat seorang ibu yang mengandung. Perjuangan itu sudah berlalu, saat ini waktunya si ibu lagi asik dan begitu gembira bermain dengan bayi mungilnya. Seolah-olah masa-masa sakit itu tak pernah dilewatinya karena saat ini begitu bahagianya sang ibu.

11 bln belum nerima gaji, masihkah mereka para pemberi kebijakan masih punya hati nurani, atau masa-masa transisi butuh waktu lebih Lama lagi untuk menyelesaikan administrasi biar gaji bisa ter realisasi. Sehingga lupa dengan penantian para umar bakri.

11 bulan apakah itu sudah bisa menjadi rekor muri, atau mungkin Kita aja yg gak bisa sabar menanti, mungkin umar bakri di pelosok-pelosok Negri ini jauh lebih parah dari nasib yg kita alami Saat ini.”

Dari informasi yang didapat bahwa keterlambatan penggajian para guru honorer tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Mandailing Natal  terjadi karena belum ditampungnya pengalokasian Anggaran di APBD Propinsi pada tahun 2017. Namun kabar terakhir yang didapat dari Dinas Pendidikan Mandailing Natal bahwa pada APBD P 2017 ini, Propinsi telah mengalokasikan anggaran gaji guru tenaga honor tersebut. Namun tidak dijelaskan besaran gaji itu.

Sesuai dengan suorta baru memang, sejak tahun  2017 ini, SMK dan SMA sudah ditangai oleh Dinas Pendidikan Propinsi, tidak lagi Dinas Pendidikan Kabupaten, peralihan inilah diduga menjadi masalah penggajian tenaga honor pendidikan tingkat SMA dan SMK.

Reporter : Hanapi Lubis

Editor : Hanapi Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...