42 Ha Hutan Lindung Dijadikan Tempat Latihan Perang Gerilya

42 Ha Hutan Lindung Dijadikan Tempat Latihan Perang Gerilya

STARTNEWS – MADINA – Panglima Daerah Militer (Pangdam) I/BB Mayjen TNI Lodewik Pusung meninjau lokasi pusat latihan perang hutan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) di Dolok Sitabu, Desa Pintu Padang Julu, Kecamatan Siabu, Kamis (21/4) kemarin.

Pangdam I/BB didampingi Danrem 023/KS Kolonel Inf Fahri, Dandim 0212/TS Letkol Inf Septa dan sejumlah prajurit TNI dari Kodam I/BB Danramil 12 Siabu.

Hadir juga Kapolres Madina AKBP Andry Setiawan SIK, Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution, Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Budaya dan Pariwisata Murnadi Pasaribu bersama sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Madina.

42 Ha Hutan Lindung Dijadikan Tempat Latihan Perang Gerilya

42 Ha Hutan Lindung Dijadikan Tempat Latihan Perang Gerilya

Usai meninjau lokasi lapangan dan basecamp, Pangdam I/BB bersama rombongan meninjau lokasi persawahan yang akan dijadikan percetakan sawah baru di Desa Huraba, Kecamatan Siabu.  Kemudian melanjutkan perjalanan ke rumah dinas bupati, selanjutnya istirahat di Rindang Hotel Panyabungan.

Bupati dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas program Kodam I/BB yang akan menjadikan Madina sebagai salah satu tempat latihan perang hutan. Dahlan mengimbau kepada masyarakat agar membantu program TNI ini.

Sementara, Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewik Pusung menyampaikan, program latihan perang hutan ini berawal dari kunjungannya ke Madina beberapa bulan yang lalu.

Lodewik menjelaskan bahwa Awalnya dia tidak terpikir program ini, tapi setelah kunjungannya beberapa bulan yang lalu, disitu baru dia tahu bahwa Jenderal Besar Abdul Haris Nasution lahir dan besar di Tanah Mandailing. AH Nasution sangat berjasa bagi negara ini. Beliau tercatat sebagai pencetus lahirnya perang gerilya dan perang gerilya ini tidak hanya dianut oleh TNI. Tetapi seluruh tentara negara-negara di dunia sudah mengadopsi strategi perang gerilya yang diciptakannya termasuk tentara Vietnam. Sehingga berhasil mengusir tentara Inggris. Inilah salah satu implementasi dari perang gerilya TNI.

Jenderal TNI bintang dua itu menjelaskan, dalam program tersebut, lokasi yang akan dibuat tempat latihan perang seluas 42 hektare (Ha) yang berada di kawasan hutan lindung.

Lodewik Pusung menambahkan bahwa pihaknya juga sudah membicarakan hal ini dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Jika ini sudah terlaksana, maka lokasi latihan ini hampir sama dengan latihan militer terbesar di negara Indonesia yang berada di Batu Raja,Sumatera Selatan. Di sini nanti akan dibangun lapangan dan basecamp seluas 100×200 meter. Lapangan ini nanti bisa dimanfaatkan masyarakat apabila tidak ada kegiatan TNI, jalan akan diperbaiki dan akan ada tentara yang menetap disini.

Sumber : Metro Tabagsel

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...