Dukung Produksi Sawit di Madina

Dukung Produksi Sawit di Madina

START NEWS – Asian Agri sebagai salah satu perusahaan penghasil bibit sawit unggul bersertifikasi di Indonesai dengan nama Topaz, berkeinginan dapat mendukung peningkatan produksi sawit masyarakat termasuk di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

kelapa-sawit_1

“Selain untuk keperluan peningkatan produksi sawit perusahaan, Asian Agri juga menjual bibit ke masyarakat dan berharap masyarakat Madina menggunakan bibit Topaz agar produksi  bisa meningkat dan bagus,” ujar Head Assistant Seed & Production Asian Agri, Sucipto di Medan.

Dia mengakui salah satu daerah yang menjadi tempat pengenalan bibit Topaz adalah Kabupaten Madina.Asian Agri misalnya ikut di Pameran Pembangunan Peringatan HUT ke-17 Madina yang digelar di Panyabungan  6-12 Maret lalu.

Di pameran itu dijelaskan keunggulan bibit Topaz kepada para pengunjung termasuk kepada Pelaksana tugas Gubernur Sumut H T Erry Nuradi dan Bupati Madina H Dahlan Hasan Nasution yang sempat menyinggahi stan Asian Agri.

Bibit unggul Topaz merupakan produksi dari OPRS (Oil Palm Research Station) milik dari PT. Tunggal Yunus Estate- salah satu unit bisnis dari Asian Agri Group di Desa Petapahan Kecamatan Tapung,  Kabupaten Kampar,  Provinsi Riau.

Varietas unggul kelapa sawit D x P Topaz sudah memperoleh izin pelepasan varietas sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 57, 58, 59 dan 60/KPTS/SR.120/I/2004 tertanggal 16 Januari 2004.

Menurut Sucipto, bibit Topaz yang dipamerkan di Madina terdiri dari 4 varietas,  yakni Topaz 1 (dura Deli x pisifera Nigeria), Topaz 2 (dura Deli x pisifera Ghana), Topaz 3 (dura Deli x pisifera Ekona)  dan Topaz 4  (dura Deli x pisifera Yangambi), yang  masing-masing memiliki berbagai keunggulan.

“Keempat  varietas bibit Topaz itu memiliki berbagai keunggulan. Di antaranya cepat berbunga sehingga berpotensi untuk panen lebih awal; kandungan minyaknya tinggi, produksi TBS-nya juga tinggi dan dapat beradaptasi pada lahan marginal,” ujarnya.

Produktivitas bibit Topaz yang tinggi terlihat dimana pada tahun pertama produksi tandan buah segar (TBS) sudah bisa di dikisaran 15-20 ton per hektare dan pernah mencapai 24 ton per hektare.

Kandungan minyak (CPO)  juga di atas 5 ton per hektare dengan rendemen sekitar 21 persen.  Sedangkan di tahun kedua, produksi TBS bisa mencapai 25 ton per hektare, kandungan minyak CPO dapat mencapai 6 ton per hektare dengan rendemen 24 ton per hektare.Tren produksi tersebut  akan terus meningkat sesuai dengan umur tanaman.

Sumber : Metro Tabagsel

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...