Kakan Kemenang Madina : Jangan Jadi Penyebar Berita HOAX

Kakan Kemenang Madina : Jangan Jadi Penyebar Berita HOAX

Panyabungan.StArtNews- Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Mandailing Natal, Drs.  Muksin Batubara menekankan kepada para peserta Diskusi Lintas Umat Beragama untuk tidak menjadikan dirinya, keluarganya dan jamaahnya sebagai penyebar HOAX dan ujaran kebencian di media sosial.

Sebaliknya,  kita harus mengambil peran dengan memberikan pencerahan kepada masyarakat sejak dini, agar tidak terjadi gejolak sosial yang merusak dan mengganggu kerukunan, keamanan, kedamaian dan kenyamanan serta silaturrahmi yang hidup secara harmonis dan rukun dalam perbedaan dan keanekaragaman.

Hal ini disampaikan Muksin Batubara  dalam acara Diskusi Lintas Umat Beragama Mencegah Isu SARA Melalui Media Sosial /Informasi Transaksi Elektronik Dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mandailing Natal, Selasa (12/9) di Hotel Rindang Panyabungan.

Dikatakan Muksin,  bahwa krisis ekonomi, politik dan moral yang terjadi saat ini, berdampak kepada terjadinya ketegangan sosial, stress sosial, goncangnya stabilitas sosial, dekadensi moral, yang secara psikologis berpengaruh besar terhadap sikap dan prilaku sosial kemasyarakatan di kalangan ummat beragama.

“Media sosial atau informasi transaksi elektronik seperti facebook, twiter, whatsApp, instagram, sms dan sebagainya yang sedang digandrungi masyarakat saat ini yang tidak memandang usia dan jenis kelamin. Pada kenyataannya,  efek negatif dari media sosial itu jauh lebih besar dibanding dengan efek positifnya. Ini tentunya menjadi tantangan bagi keluarga, masyarakat maupun pemerintah,” ungkap Muksin Batubara.

Ditambah lagi dengan  rendahnya tingkat pendidikan masyarakat kita, ditambah dengan pola pikir fanatisme sekelompok orang yang tidak selektif dalam menerima informasi dan berita yang beredar di berbagai media sosial.

Muksin Batubara juga menegaskan isu SARA maupun berita HOAX yang merebak dan membuming dimedia sosial saat ini harus kita cermati dan bendung dengan meningkatkan kewaspadaan dari seluruh elemen masyarakat untuk tidak mudah menerima dan mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya dan kebenarannya. Kita perlu melakukan tabayyun penjelasan dan mencari kebenaran dari berita dan informasi yang sedang merebak di media sosial.

Dia juga menekankan kepada para peserta Diskusi Lintas Umat Beragama untuk tidak menjadikan dirinya, keluarganya dan jamaahnya sebagai penyebar HOAX dan ujaran kebencian di media sosial, tapi kita harus mengambil peran dengan memberikan pencerahan kepada masyarakat sejak dini, agar tidak terjadi gejolak sosial yang merusak dan mengganggu kerukunan, keamanan, kedamaian dan kenyamanan serta silaturrahmi yang hidup secara harmonis dan rukun dalam perbedaan dan keaneka ragaman.

Sementtara itu Wakil Bupati Mandailing Natal Muhammad Jafar Sukhairi Nasution memberikan apresiasi dan menyambut baik terselenggaranya kegiatan Diskusi Lintas Umat Beragama, dan berharap kegiatan ini semakin meningkatkan toleransi umat beragama di Kabupaten Mandailing Natal.

Lebih lanjut Wakil Bupati menyampaikan hendaknya dalam kehidupan ini kita kembangkan sikap saling menghormati dan menghargai, umat yang mayoritas menghargai  umat yang minoritas, demikian juga halnya umat yang minoritas menghargai dan menghormati umat yang mayoritas, katanya.

“Kita tidak berharap kejadian tahun yang lalu kejadian di daerah perbatasan Mandailing Natal dengan Tapanuli Selatan karna berita di media sosial, hampir mengganggu kerukunan kehidupan umat beragama yang selama ini hidup berdampingan secara rukun, damai dan harmonis, serta dalam satu adat budaya “Dalihan Na Tolu,” tambahnya.

Diakhir sambutannya Wakil Bupati bahwa Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal sangat konsen dan serius terhadap pembangunan kehdupan umat beragama sesuai dengan slogan Kabupaten kita “Negeri Beradat Taat Beribadah”, dan berharapkepada para pengurus FKUB, tokoh agama dan pemimpin ormas keagamaan untuk terus memberikan pencerahan terhadap penyebaran berita HOAX, menebar ujaran fitnah dan kebencian, karna ini perbuatan yang tidak baik dan sangat dimurkai oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan agama apapun sangat melarang hal ini, pungkasnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari tokoh agama Islam dan Kristen, ormas keagamaan dan pengurus FKUB Kabupaten Mandailing Natal, dengan Narasumber Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mandailing Natal, Kapolres Mandailing Natal dan Kadis Infokom Mandailing Natal.

Output dari kegiatan ini juga menghasilkan beberapa rekomendasi kepada Pemerintah dan badan legislatif DPRD Kabupaten Mandailing Natal tentang uapaya, langkah dan kebijakan yang harus ditempuh dalam rangka menjaga dan memelihara kerukunan ummat beragama serta mencegah dan menangani isu SARA, radikalisme, terorisme, aliran sempalan dan ajaran-ajaran sesat di wilayah Negeri Beradat Taat Beribadah Bumi Gordang Sambilan.

Reporter : Lokot Husda

Editor : Hanapi Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...