Pasien BPJS Terkesan Ditelantarkan Rumah Sakit Umum Panyabungan

Panyabungan.StArtNews- Sangkot Matogu (11) seorang pasien BPJS asal Desa Sayur Maincat, Kecamatan Tabargot, Kabupaten Mandailing Natal terkesan ditelantarkan pihak Rumah Sakit Umum Panyabungan.

Alwisar, Selasa (11/7) ayah dari Sangkot Matogu mengisahkan saat berkunjung ke kantor redaksi StArtNews, bahwa pada tanggal 28 Juni 2017, dia membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit Umum Panyabungan dan dirawat inap.

Tapi sudah seminggu telentang kesakitan kata Alwisar, pihak Rumah Sakit Umum Panyabungan tidak pernah meronsen atau memeriksa penyakit anaknya, hanya diinfus dan obat saja yang dikasih.

Padahal menurut keluarga pasien BPJS ini, keluhan anaknya sakit di perut dan diprediksi usus buntu, maka dari itu, anaknya dibawa ke Rumah Sakit Umum Panyabungan dengan niatan untuk dioperasi. Namun hasilnya nol, karena dokter spesialis bedah pun tidak ada. “Saya kesal, kenapa sesudah seminggu di rumah sakit baru saya diberitahukan bahwa kalau dokter bedahnya tidak ada,” kisahnya.

Akhirnya, pasien BPJS ini dirujuk ke Padang Sidempuan. Tapi ironisnya, meski pun tidak jadi dikasih Alwisar, pihak Rumah Sakit Umum Panyabungan masih berani meminta uang transportasi/ambulan ke Padang Sidempuan sebesar Rp 500.000. Padahal ambulan sudah ditanggung BPJS.

Alwisar sempat berfikir bahwa perlakuan yang diterimanya adalah dampak dari status anaknya sebagai pasien BPJS.

Tapi Alwisar sekarang sudah merasa lega setelah buah hatinya dioperasi di Padang Sidempuan. “Alhamdulillah anak saya sudah dioperasi di Sidempuan, dan saya mengucapkan terimakasih kepada pihak Rumah Sakit Umum Padang Sidempuan yang melayani pasien BPJS dengan baik,” tandasnya.

Reporter : Zein Nasution

Editor : Hanapi Lubis

Komentar Anda

komentar