Sang Penjelajah Langit, Kiprah Relawan Gerhana Matahari di Yogyakarta

Sang Penjelajah Langit, Kiprah Relawan Gerhana Matahari di Yogyakarta

Musik & Informasi – Antusiasme masyarakat Yogyakarta menyaksikan fenomena Gerhana Matahari sangat besar. Namun, sebagian besar dari masyarakat yang datang ke Tugu Yogyakarta tanpa membawa peralatan pengamatan.

Beruntung, Yogyakarta punya para relawan yang mau bekerja untuk berbagi kacamata pengamatan dan mendampingi warga mengenakannya. Daerah lain boleh iri dengan keguyuban orang Yogyakarta dalam mengorganisir diri dalam menonton gerhana matahari kali ini.

Peralatan pengamatan BMKG di stasiun Klimatologi Bandara Jalaluddin Tantu Gorontalo. Selama sepekan BMKG melakukan pengamatan cuaca mikro

Enisda relawan Penjelajah Langit saat mengenakan kacamata khusus Gerhana Matahari kepada salah satu masyarakat yang datang ke Tugu Yogyakarta

Tak harus berpesta pora mengeluarkan uang banyak untuk merayakan kegembiraan ini. Yogyakarta punya cara tersendiri untuk membuat acara menonton gerhana matahari ini menjadi lebih berarti.

Di seputaran Tugu Yogyakarta, para relawan mendatangi satu-persatu warga untuk mengenakan kacamata gerhana matahari. Dari pengamatan Kompas.com di Tugu Yogyakarta, sebagian besar dari masyarakat memang tampak datang tanpa membawa peralatan pengataman.

Dampaknya, banyak warga yang tidak mengetahui jika gerhana matahari perlahan-lahan telah mulai. Para relawan mendatangi satu-persatu masyarakat yang duduk di kawasan Tugu Yogyakarta.

Tanpa lelah, para relawan ini pun lantas mengenakan kaca mata gerhana matahari satu per satu secara bergantian kepada masyarakat.

“Oh iya sudah ada garis hitam di matahari, wah kalau enggak pakai kacamata khusus tidak tahu,” ucap salah satu warga usai dikenakan kacamata gerhana matahari oleh relawan Penjelajah Langit, Rabu (09/03/2016).

Sementara itu, Enisda salah satu relawan dari Penjelajah Langit Yogyakarta menyampaikan jika tanpa mengenakan kacamata atau alat pengamatan tidak bisa melihat.

“Banyak yang tidak tahu kalau sudah gerhana, memang tidak penuh hanya seperti garis hitam. Ya karena tidak tahu,” tegasnya.

sumber : Kompas.com

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...