Dinas Pemadam Kebakaran, Pertamanan Pasar dan Kebersihan Paluta, mengaku kejadian
kebakaran lahan semakin tinggi. Periode Juni-Juli saja, sudah enam lokasi peristiwa
kebakaran terjadi.
Kadis Damkar, Pertamanan Pasar dan Kebersihan Paluta Makmur Harahap, melalui Kabid
Damkar Rahibbun Harahap, kepada wartawan, Minggu (31/7) kemarin mengatakan, kasus
kebakaran lahan terus meningkat mengakibatkan kerugian kepada masyarakat.
Menurut Rahibbun, dari laporan yang diterima, kebakaran ada di beberapa tempat di Paluta
seperti di Kecamatan Padang Bolak, Halongonan, Padang Bolak Julu, Hulu Sihapas dan
Batang Onang. Penyebab utama, diduga karena musim kemarau yang terjadi saat ini.
Hal senada dikatakan Camat Padang Bolak H Amrin Junirman Siregar Spd MM. Dia
menyebutkan, seminggu terakhir di Kecamatan Padang Bolak telah terjadi kasus kebakaran
lahan perkebunan. Namun api segera bisa di padamkan atas kesiagaan personel Damkar dan
Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Paluta serta seluruh masyarakat.
Terpisah, Camat Batang Onang Lairar Rusdi Nasution SSTP mengatakan, sekitar 800 hektar
kawasan HTP terbakar dan menghanguskan 200 hektar lahan perkebunan karet milik warga
yang berada sepuluh desa.
Bersama masyarakat, BPBD Paluta, Polsek Sosopan, Koramil Sosopan dan Manggala Agni
Sumut serta pihak terkait lainnya turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman api
dan upaya pemadaman terus dilakukan oleh petugas gabungan hingga api benar-benar padam.
Kepala BPBD Paluta Syaripuddin Harahap mengatakan, penyebab kebakaran sejumlah lahan
perkebunan diduga akibat musim kemarau yang melanda daerah Paluta.Dia mengimbau,
supaya masyarakat lebih berhati-hati terhadap bencana kebakaran, sebab dua bulan terakhir
daerah Paluta tidak diguyur hujan sehingga cuaca relatif panas disertai angin kencang.
Sumber : Metro Tabagsel
Admin : MJS