Tak Lambangkan Raja Batak, Penutup Kepala Jokowi Dinilai Salah

Tak Lambangkan Raja Batak, Penutup Kepala Jokowi Dinilai Salah

Ket Foto: Jokowi mengunjungi Balige, Toba Samosir dengan penutup kepala. (Setneg).

Ket Foto:
Jokowi mengunjungi Balige, Toba Samosir dengan penutup kepala. (Setneg).

START FM – Presiden Jokowi dinilai mengenakan kostum yang salah saat melakukan kunjungan ke Tobasa, Sumatera Utara, yaitu penutup kepala yang dimaksudkan simbol Raja Batak.

Bukannya memberikan penghormatan, justru sebaliknya, Jokowi jadi terlihaat konyol karena tampak mengenakan wig. Kesannya jika terlihat dari jauh dia terlihat sedang ubanan berambut panjang hingga menjadi bahan lelucon dalam media sosial.

Kontan saja kostum ini dikritik habis-habisan di media sosial yang menyebutnya memakai kostum kontemporer, bukan kostum adat Batak yang telah menjadi warisan turun-temurun.

Lalu bagaimana pendapat pakar adat Batak?

Rizaldi Siagian, dosen jurusan Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara (USU) mengaku selama melakukan penelitian budaya Batak tidak pernah melihat motif penutup kepala yang ‘aneh’ itu.

Bermaksud untuk menghormati Jokowi dengan memberikan kehormatan seperti raja Batak, justru panitia kedatangan presiden menyuguhkan gaya busana yang memalukan dan akhirnya di-bully oleh netizen.

“Masa orang batak mempermalukan presidennya sendiri di rumahnya,” katanya, seperti diberitakan Tribun Medan.

Terlihat Jokowi seperti mengenakan wig dengan warna blonde. Tidak hanya Jokowi yang terlihat aneh, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi juga mengenakan penutup kepala yang sama.

Hanya saja rambut dari penutup kepala yang dikenakan Erry tidak menjutai sempai ke bahu seperti yang dikenakan Jokowi. Rizaldi yang dihubungi via seluler mengatakan ikat kepala yang dipakai Jokowi tidak benar, memperlihatkan panitia tidak siap menyambut Jokowi.

“Dia harus memakai pakaian yang benar, merepresentasikan adat dan budaya yang ada di Indonesia. Ikat kepala itu merupakan simbol budaya batak Toba. Harus dihormati, tidak asal-asal begitu,” ungkapnya.

Sementara itu kolektor kain tenun termasuk tenun ulos Batak menyebut ikat kepala yang dipakai Jokowi aneh. Tidak seharusnya kepala negara mengenakan pakaian adat yang salah dari budaya Batak.

“Cara melipat kain/ikat kepala nya Aneh, salah rumbainya harus keluar dri atas ke arah bawah,” katanya di dalam akun media sosialnya.

Menurutnya kain yang dipakai Jokowi merupakan kaun ulos Pinuncaan dari Toba, Bukan Ragidup. “Kelihatan dari motif ikat nya, motif Kepala /tumpal kain nya juga,” katanya.

Sumber : PFm

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...