Trauma, 120 Kepala Keluarga di Desa Simalagi Masih Mengungsi di SMA Hutabargot

Trauma, 120 Kepala Keluarga di Desa Simalagi Masih Mengungsi di SMA Hutabargot

Warga desa Simalagi, Kecamatan Huta Bargot saat mengungsi di sebuah sekolah di desa setempat.

Panyabungan.StArtNews-Lebih dari 120 Kepala Keluarga warga Desa Simalagi, Kecamatan Hutabargot terpaksa harus kembali mengungsi setelah sungai Koring anak sungai Simalagi kembali membesar dan membanjiri daratan Desa itu tadi malam.

Dari Pantauan reporter StArtNews Sakban Azhari  warga yang terdiri dari kaum perempuan dan anak-anak harus tidur di gedung SMAN 1 Hutabargot. Sedangkan, kaum pria, baik bapak dan pemudanya berjaga di kampung, sekedar memantau keadaan air.

Warga itu mengungsi setelah sebelumnya, Aek Koring kembali membanjiri desa itu, meski tidak separah pada hari minggu saat banjir bandang menghantam pemukiman warga , warga tetap dibuat nya trauma karena cuaca ketika malam hari masih extrim.

Sebagian warga Simalagi mengungsi di desa tetangga Desa Huta Dolok.

Muhammad Dahlan, Kepala Desa setempat mengingatkan,  saat banjir bandang pada minggu malam kemarin, “baru saja diumumkan air sungai meluap,  hanya hitungan detik saja sudah masuk ke rumah rumah penduduk,  sangat cepat pergerakan airnya ” tutur dahlan menceritakan kejadian Minggu malam.

Trauma itu lah yang membuat warga memilih masih mengungsi. Tegas Muhammad Dahlan.

Di pengungsian, masyarakat juga mendapat pengobatan dari posko kesehatan yang tersedia. Selain itu, mereka juga mendapat bantuan selimut, tikar, biskuit, beras, mi instan dan anti nyamuk. Dampak banjir itu telah merusak 24 unit rumah, hal itu sesuai dengan laporan kepala desa, Muhammad Dahlan.

Dari penuturan pengungsi mereka masih trauma akan adanya banjir susulan yang lebih besar karena hujan ketika malam hari masih mengancam, Apalagi desa Simalagi terbilang dikelilingi Sungai Simalagi dan Aek Koring serta Irigasi Sal Sekunder.

Warga berharap,  Pemerintah segera melakukan pengerukan aliran sungai yang sudah mendangkal agar masyarakat lebih tenang ketika hujan turun.

Reporter : Sakban Azhari

Editor : Hanapi Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...