7 Tahun Menderita Hydrosefalus, Ananda Butuh Bantuan Dermawan

START NEWS – PANYABUNGAN – Benar-benar miris. Rahmat Ananda, bocah dari Desa Salambue, Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Madina ini tujuh tahun menderita Hydrosefalus (kelebihan cairan otak). Mirisnya, buah hati pasangan Torkis (34) dan Samroh (34) sudah merasakan penderitaan itu sejak dia lahir.
Ditemui di rumah mereka, Senin (30/5) lalu, Torkis yang tinggal di rumah orangtuanya itu begitu lemas menghadapi penyakit anaknya. Ditambah lagi dia mengidap asam lambung. Sementara, sehari-harinya dia hanya sebagai buruh tani karet.
Begitu juga dengan istrinya, Samroh hanya sebagai ibu rumah tangga yang sehariannya merawat dua anak mereka yang lain dan membantu suami. Penghasilan mereka hanya sekitar Rp800 ribu per bulan, itu pun tidak menentu.
Ananda sebenarnya saat berusia satu tahun pernah mendapat bantuan sebesar Rp2 juta untuk pengobatan kepala yang kian membesar itu. Namun uang tersebut habis untuk perawatan tanpa rujukan operasi.”Sangat berat katanya untuk operasi. Yang dua juta itu hanya bisa buat berobat,” kata Samroh yang kemudian mengangkat dan memangku Ananda.
Salah seorang Aktivis Pemuda Madina Dedi Anshari Nasution yang telah melihat kondisi Ananda mengungkapkan, sudah sepatutnya Pemkab Madina membantu pengobatan Ananda hingga operasi.
“Karena kita tahu ada dana taktis, dan ada dana kesra yang sepantasnya dipergunakan kepada yang membutuhkan seperti ini. Kasihan, bukankah ini kewajiban kita bersama termasuk Pemda?” ujar pria yang menamakan dirinya Komunitas Tubuan Mandailing ini, sembari menyampaikan harapan, Pemkab Madina tidak membiarkan rakyatnya, Miskin, Bodoh dan Sakit.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Madina drg Ismail Lubis, Selasa (31/5) mengatakan, pihaknya akan segera memverifikasi kabar itu kepada Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat setempat.
“Ya kemarin juga, kita klarifikasi dulu dengan Kapuskemas ya,” ujarnya melalui pesan singkat yang ia kirim ke handphone wartawan.
Sebelumnya, salahsatu dokter spesialis anak di RSUD Kota Padangsidimpuan dr Leon Agustian SpA MKed mengungkapkan tentang kelainan Hydrosefalus yang diderita anak pada umumnya diakibatkan infeksi dan gangguan anatomi.Apabila penyakitnya bawaan lahir, itu merupakan gangguan Anatomi. Namun kalau muncul setelah lahir, Hydrosefalus yang diderita adalah akibat infeksi.
Apabila ada sumbatan cairan otak, untuk mengatasinya maka harus dipasang selang untuk membuang penyakitnya.
“Yang susahnya, kalau dia (Penyakit) produksi berlebihan, itu lebih susah lagi, harus operasi. Kadang tumor juga bisa begitu, ada tumor yang memproduksi cairan otak berlebihan,” jelasnya.
Kemudian, dr Leon juga mengimbau keluarga yang pernah mengalami kasus penyakit Htdrosefalus. Sebab katanya, rahim dari Ibu berpotensi lagi terkena virus apabila sudah pernah mengalami hal yang sama.
“Kalau sudah kena seperti ini, dia hamil selanjutnya hati-hati. Ini virus paling sering menyerang. Virus Torch namanya kalau di teori. Torch itu salahsatu penyebabnya kepala membesar, jantung bocor, atau gangguan cacat bawaan lahir. Ini harus dikonfirmasi orangtuanya kalau dia mau hamil lagi. Kalau tidak bawa lahir, lingkungan rumah harus bersih, sanitasi lingkungan itu sangat berpengaruh,” terangnya.
sumber : MetroTabagsel.Com
Comments
This post currently has no comments.