menu Home chevron_right
Berita Sumut

Kepingan Surga Tersembunyi, Bupati dan Pimpinan DPRD Tapsel Tinjau Gua Stalaktit

Riri Dwi Putri | 20 Mei 2025

Tapsel, StartNews – Keindahan alam Tapanuli Selatan (Tapsel) seolah tiada habisnya. Setelah tersohor dengan indahnya air terjun Aek Sijorni, Kabupaten Tapsel rupanya masih menawarkan ‘kepingan surga tersembunyi’ di alamnya. Tepatnya di Desa Aek Badak Julu, Kecamatan Sayurmatinggi, ternyata ada Gua Stalaktit, yang konon terunik jika dibandingkan gua-gua sejenis lainnya di dunia. Lokasinya pun tak begitu jauh dari Objek Wisata Aek Sijorni, hanya berbeda desa.

Keindahan Gua Stalaktit Kabupaten Tapsel yang belum begitu familiar di telinga wisatawan ini diceritakan secara detail oleh Pimpinan DPRD Tapsel Abdul Basith Dalimunthe. Minggu (18/5/2025) lalu, Basith berkesempatan mendampingi Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu meninjau langsung keindahan alam Gua Stalaktit tersebut.

“Kalau untuk perjalanan, dari Desa Aek Badak Julu atau tepatnya dari Jalan Nasional Mandailing Natal-Padangsidimpuan, jaraknya lebih kurang hanya 500 meter,” ungkap Basith kepada wartawan, Senin (19/5/2025).

Hanya berbekal peralatan seadanya dan menggunakan sepeda motor, dia mendampingi Bupati Tapsel Gus Irawan, Sekda Sofyan Adil, dan Camat Sayurmatinggi Enrico Fermi, dan kepala desa setempat, bisa tiba di gua tersebut.

Setelah tiba di lokasi, rombongan bupati dan pimpinan DPRD Tapsel langsung disuguhkan keindahan alam yang tiada tara. Selanjutnya, mereka langsung menyurvei dan terjun langsung ke dalam gua.

Kendati demikian, Basith mengakui akses jalan menuju bibir gua itu memprihatinkan. Artinya, mereka harus melalui jalan penuh rintangan menuju ke sana. Mereka harus menelusuri dua anak sungai untuk tiba di lokasi.

“Pun begitu, kami masih harus melalui terjalnya jalan menuju gua. Namun, semua terbayar ketika sampai di bibir gua karena keindahan lukisan alam yang sangat menakjubkan,” imbuhnya.

Menurut politisi Partai Gerindra itu, di lokasi setidaknya ada tiga gua alam. Satu di antaranya bisa tembus ke sisi di balik bukit yang menyelimuti gua tersebut. Sedangkan dua gua lainnya hanya memiliki kedalaman sekitar 60 hingga 70 meter.

“Jika dilihat luasnya, sangatlah luas. Bisa dikatakan, di dalam gua itu memiliki ukuran 40 x 50 meter. Karena gua ini terbentuk akibat proses alam, maka keindahannya sangat luar biasa. Kami meyakini, ini sangat potensial menjadi objek wisata unggulan di Kabupaten Tapsel kedepan,” ucapnya penuh optimis.

Basith menyadari, untuk mengembangkan potensi wisata alam Gua Stalaktit itu, perlu adanya perhatian dan kerja sama seluruh pihak, terutama pemerintah atasan atau pusat agar masyarakat atau wisatawan bisa mudah mengakses jalan menuju bibir gua.

“Adapun tujuan kami hadir di gua itu ingin melihat langsung potensi wisata yang ada. Memang sudah ada upaya yang dilakukan untuk pembebasan akses jalan menuju gua itu,” akunya.

Dia menjelaskan, akhir-akhir ini, sesuai informasi yang didapatkan, akses jalan menuju Gua Stalaktit tersebut memprihatinkan. Sehingga, bupati ingin hadir kesana agar bisa bertindak melakukan penanganan secepatnya.

Selaku pimpinan DPRD Tapsel, dia berharap agar hal ini dapat menjadi perhatian bagi pemerintah atasan atau pusat, supaya bisa masuk ke dalam agenda pembangunan prioritas nasional, mengingat gua ini terbilang unik dan langka dibanding gua-gua lain.

“Pak bupati sangat menginginkan agar kiranya ada dukungan dari pemerintah atasan untuk mengembangkan potensi wisata yang alami di Kabupaten Tapsel ini. Sehingga bisa dinikmati wisatawan dan mendatangkan lapangan pekerjaan yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat setempat,” cetusnya.

Dia berharap pemerintah daerah kiranya melaporkan ke pemerintah atasan terkait penemuan Gua Stalaktit. Sebab, kata dia, masih banyak objek wisata di Kabupaten Tapsel yang memerlukan sentuhan pembangunan dari pemerintah atasan.

Apalagi, terkait anggaran Pemkab Tapsel tahun 2025, terjadi efisiensi dan pemotongan yang tentu menjadi pertimbangan pemerintah daerah kedepan untuk sektor prioritas yang harus didahulukan pembangunannya.

“Jadi, peninjauan kali ini sifatnya kami berkunjung dan mengecek langsung ke lokasi terlebih dahulu agar bisa menjadi laporan pemerintah daerah ke atasan atau pusat,” jelas Basith.

“Bila nanti upaya permohonan pembangunan potensi wisata ini ke pemerintah atasan disetujui, insha Allah kita akan bersama-sama membesarkan Objek Wisata Gua Stalaktit Tapsel sesuai harapan bersama,” pungkas Basith.

Sebelumnya, rombongan bupati Tapsel bersama pimpinan DPRD melaksanakan pembukaan lubuk larangan anak yatim di Desa Janji Manaon dan meninjau pembangunan kolam Kampung Perikanan Budidaya Simatoras Bagusi di Desa Sitampa Simatoras, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapsel.

Pada hari yang sama, mereka juga melakukan penaburan 6.000 benih ikan berbagai jenis mulai dari, mas, tawes, jurung, baung, dan lampam di Bendungan Irigasi Batang Angkola di Desa Aek Libung, Kecamatan SayurmMatinggi. Kegiatan ini merupakan perwujudan cita-cita bupati yang menginginkan Tapsel swasembada ikan.

Reporter: Lily Lubis

Komentar Anda

komentar

Written by Riri Dwi Putri

Comments

This post currently has no comments.

Leave a Reply


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses


  • Acara Saat Ini
  • Acara Akan Datang



  • play_circle_filled

    Streaming StArt 102.6 FM Panyabungan

play_arrow skip_previous skip_next volume_down
playlist_play

Hak Cipta @Redaksi