Pangsa Pasar Masih Jadi Kendala Bagi Petani Kopi

START FM – Panyabungan – Pangsa pasar hingga sampai saat ini masih merupakan faktor
kendala bagi para petani kopi di Kabupaten Mandailing Natal.
Demikian dikatakan Ali Musa Manto, salah satu petani kopi di Desa Pastap Julu Kecamatan
Tambangan kepada Start FM, Senin, (1/8).
Dikatakan Manto hingga saat ini pangsa pasar kopi dari daerah Kabupaten Mandailing Natal
khususnya dari daerah Mandailing Julu masih menjadi kendala. Walaupun ada penjualannya
masih kepasar lokal saja yakni kepada toke-toke kecil saja. Selain permintaannya yang kecil
harganya juga relatif minim.
Akibatnya dari minimnya pasaran kopi tersebut sebut Manto, para petani tersebut terpaksa
menjualnya dengan harga diluar harga Standard yakni Rp.14.000 hingga Rp.15.000 per Kilo
gramnya, padahal harga standar kopi nasional saat ini sudah mencapai RP.22.000. hingga
27.000.- per kilo gramnya.
Sementara untuk pemasaran keluar daerah Madina seperti kemedan dan daerah-daerh lain
diluar Sumatera Utara masih minim. Hal ini dikatakanya dikarenakan para petani kopi yang
ada tidak memiliki koneksi jaringan pasar kepada para agen atau toke-toke kopi yang ada
diluar Madina.
Dari kondisi inilah sebagai petani kopi Manto mengharapkan kepada Pemerintah Daerah
yakni Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM dan Pasar untuk dapat
menjembatani pemasaran hasil kopi dari para petani di Kabupaten Mandailing Natal.
Sehingga dengan demikian para petani kopi nantinya bisa memasarkan hasil panennya
dengan mudah, selain itu para petani juga nantinya akan terhindar daripada permainan harga
tengkulak.
Reporter : Holik Mandaling
Admin : MJS
Comments
This post currently has no comments.