Mandailing Brew Slow Battle, Membangun Komunitas Kopi di Lopo Mandailing

Mandailing Brew Slow Battle, Membangun Komunitas Kopi di Lopo Mandailing


Panyabungan, StartNews – Lopo Mandailing Pidoli, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menjadi tuan rumah event Mandailing Brew Slow Battle – Episode 2, Senin (14/10/2024).

Acara itu dihadiri oleh berbagai coffee enthusiast, barista, dan home brewer dari berbagai daerah di Madina.

Kegiatan itu bertujuan berbagi ilmu seputar kopi, mempererat silaturahmi di antara para pegiat kopi dan menyelenggarakan kompetisi membuat kopi, sehingga mengasah skill barista untuk pembuatan kopi yang dikemas secara fun.

Riki, pemilik Mandailing Kopi, mengatakan Mandailing Brew Slow Battle merupakan kompetisi yang diikuti Mandailing Coffee Community (MCC) yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan anggota tentang kopi. Lomba ini terbuka untuk umum, baik pemula maupun profesional, dan dilengkapi dengan materi tentang protokol penyeduhan serta evaluasi kopi.

Riki mencatat pentingnya koneksi antar anggota komunitas, barista, dan petani kopi, serta dukungan dari pemerintah untuk memajukan industri kopi Mandailing.

Dia berharap kegiatan itu tidak hanya berfokus pada pemasaran, tetapi juga dapat meningkatkan nilai ekonomi kopi Mandailing dengan dampak positif yang meluas hingga ke desa-desa penghasil kopi.

Perlombaan itu diikuti 27 peserta dari kalangan laki-laki dan perempuan. Selama acara, peserta saling menunjukkan keterampilan mereka dalam menyajikan kopi terbaik, sambil berdiskusi tentang teknik dan rasa.

Kompetisi itu tidak hanya tentang mencari pemenang, tetapi juga membangun koneksi dan memperkaya wawasan tentang kopi.

Endang, salh satu peserta, mengaku tertarik berpartisipasi dalam kompetisi kopi setelah mendapat informasi dari temannya.

Meskipun masih terbilang baru di komunitas kopi, dia merasa perlu mencoba dan memperdalam pengalamannya.

Endang telah berkecimpung di dunia kopi sejak 2016. Dia mengaku bangga melihat potensi kopi dari daerahnya, karena dia berasal dari Kota Medan.

Hal serupa diungkapkan Akbar. Barista berusia 27 tahun asal Panyabungan ini telah bekerja di industri kopi selama tujuh tahun. Dia berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut dengan baik pada masa depan.

Menurut dia, kegiatan tersebut sangat bermanfaat. Dia juga mengaku kopi favoritnya adalah kopi Mandailing, yang semakin menguatkan pentingnya pengembangan komunitas kopi di daerah ini.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang. Juara pertam diraih Endang Azhari, juara 2 Akhyar Nasution, dan juara 3 Anwar Lubis.

Mandailing Slow Battle – Episode 2 berhasil menciptakan suasana yang hangat dan penuh semangat di kalangan pecinta kopi.

Reporter : Ara Siregar

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...