Ribuan Warga Antusias Nonton Pentas Seni Budaya di Pasar Baru Panyabungan
Panyabungan, StartNews – Ribuan warga antusias menonton pentas seni budaya bertajuk ‘Pesona Mandailing dalam Gerak dan Irama’ yang dihelat di pelataran Pasar Baru Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Kamis (14/8/2025) malam. Acara ini bagian dari perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia yang diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain memeriahkan Hari Kemerdekaan, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Madina Liliana Lubis mengatakan event ‘Pesona Mandailing dalam Gerak dan Irama’ itu juga upaya menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Madina.
“Juga sebagai ajang kreativitas anak sekolah dan naposo nauli bulung,” katanya.
Liliana menjelaskan event tersebut berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (13-14 Agustus), dengan tiga agenda utama: lomba tari kreasi daerah Madina, gordang sambilan, dan pentas seni anak sekolah dan pelajar.
Bupati Madina H. Saipullah Nasution, yang juga menonton event itu, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat pemahaman adat budaya, sehingga bisa menjadi benteng dari pengaruh buruk era globalisasi masa kini.

Saipullah menjelaskan, perkembangan teknologi dan derasnya informasi yang mudah diakses melalui jaringan internet seperti pisau bermata dua. Satu sisi berdampak positif, tapi di sisi lain bisa membahayakan.
“Budaya Mandailing Natal itu mengendepankan religiusitas dan adab, baik itu dalam suasana pesta, kemalangan, maupun kehidupan sehari-hari,” katanya.
Adat budaya daerah ini, kata dia, sudah melekat dan menjadi identitas bagi setiap anak Madina. Namun, sekarang banyak dari budaya itu yang hilang ditelan zaman. Maka, perlu penguatan dan pelestarian sehingga generasi sekarang kembali bisa memahami identitasnya.
Saipullah menegaskan, Pemkab Madina ambil bagian dalam penguatan dan pelestarian dengan mengembalikan mata pelajaran muatan lokal berbasis budaya daerah di sekolah-sekolah.
Dia juga memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) agar aktif menggali budaya yang telah hilang atau punah.
Di sisi lain, Saipullah menilai acara malam ini adalah momentum untuk kembali merutinkan pagelaran budaya dalam bentuk perlombaan. Dia melihat antusiasme masyarakat cukup tinggi dibuktikan dengan ramainya penonton. “Bisa dibuat setiap dua atau tiga bulan,” tegasnya.
Saipullah mengaku sering merasa sedih saat ada even budaya tingkat nasional, karena jarang sekali Mandailing ditampilkan. Padahal, saat pernikahan Bobby Nasution dengan Kahiyang Ayu, kekayaan budaya Bumi Gordang Sambilan menjadi sorotan dunia. “Kami melihat ini karena kurangnya perhatian di tingkat daerah,” ujarnya.
Reporter: Rls

Comments
This post currently has no comments.