Radio START FM Panyabungan Satu Kata Penuh Makna Pasti Selalu di Hati
Facebook
Twitter
Instagram
Youtube
WhatsApp
Email
MUSIK & INFORMASI PAGI – Anak-anak sekolah di Rusia tak lama lagi akan mendapat pelatihan militer seperti bongkar pasang senjata sebagai bagian dari langkah yang diambil Kemenhan Rusia.
Latihan militer ini dikabarkan akan dikelola organisasi lama di masa Uni Soviet yaitu Yunarmiya, atau Tentara Muda.
Berbagai keterampilan militer akan diberikan seperti bongkar pasang senapan serbu, menembak dan terjun payung. Namun, berbagai pelajaran teori seperti sejarah militer dan taktik perang.
Rencana ini pertama kali diluncurkan pada Senin (23/5/2016) di kota Yoraslavl dan akan diterapkan secara nasional pada September.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan,rencana pelatihan militer ini akan memenuhi permintaan terkait tumbuhnya rasa nasionalisme dan keinginan untuk melayani negara.
Pendidikan militer sebenarnya sudah ditawarkan ke berbagai sekolah tetapi Kemenhan Rusia berharap, proyek pertama ini bisa membuat gerakan patriotisme yang terus tumbuh ini lebih terstruktur.
Sejauh ini belum diperoleh informasi terkait rentang usia siswa yang akan mendapatkan pelatihan militer. Namun, sejumlah laporan menyebut peserta latihan adalah siswa dengan usia minimal 10 tahun.
Para pejabat Rusia menekankan, latihan militer ini hanyalah tambahan dari pelajaran umum dan para siswa tak diwajibkan mengikuti latihan militer tersebut.
Reaksi terhadap rencana pelatihan militer di sekolah-sekolah itu nampaknya sangat beragam.
“Upaya untuk memiliterisasi anak-anak adalah pelanggaran terhadap hak-hak mereka,” kata Valentina Melnikova, ketua kelompok pejuang hak-hak prajurit Rusia.
Namun, warga Rusia lainnya mengatakan tidak terkejut dengan rencana dari pemerintah itu.
“Sejak konflik Rusia-Ukraina pecah, rasa nasionalisme rakyat bertambah dan saya tak kaget jika program semacam ini diperkenalkan,” ujar seorang warga Rusia.
Rasa nasionalisme meningkat tajam di Rusia setelah Moskwa melakukan aneksasi Semenjanjung Crimea pada 2014 dan menggelar kampanye militer di Ukraina serta Suriah.
