Akhir Juli,  Pemkab Madina dan BWS Sumut II Perbaiki Jaringan Irigasi yang Rusak

Akhir Juli, Pemkab Madina dan BWS Sumut II Perbaiki Jaringan Irigasi yang Rusak

Panyabungan, StartNews Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Elvi Yanti Harahap mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina akan berkolaborasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumut II untuk memperbaiki jaringan irigasi yang rusak di bawah sungai Aek Pohon, Desa Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Madina.

Perbaikan SIPON atau terowongan yang jebol tersebut akan dilakukan pada akhir Juli 2023. Perbaikan ini sifatnya sementara dan akan dilanjutkan anggaran perbaikan pada tahun 2024.

Di akhir Juli 2023, pemerintah daerah akan melibatkan Dinas PUPR, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, dan masyarakat untuk bergotong-royong membersihkan saluran irigasi. Sehingga, masyarakat petani bisa kembali menggarap sawah dan ladangnya. Masyarakat juga dapat memanfaatkan air irigasi ini untuk keperluan lainnya.

Kepala Dinas PUPR Madina Elvi Yanti Harahap. (FOTO: STARTNEWS/AGUS HASIBUAN)

“Perbaikan saluran irigasi yang mengairi lahan persawahan dan perkebunan masyarakat di beberapa desa di enam kecamatan di Madina, pemerintah daerah akan bersinergi dengan BWS Sumut II. Pemerintah daerah bersedia membantu pihak BWS Sumut II sejauh mereka membutuhkan fasilitas yang bisa kita berikan,” kata Elvi Yanti Harahap, Rabu (5/7/2023).

Sebelumnya, saluran irigasi sebelah kanan Sungai Batang Gadis rusak dan sudah memasuki tahun kedua  atau empat masa tanam. Para petani gagal panen akibat air tidak mengalir dari irigasi tersebut. Sejumlah titik saluran irigasi menjadi tempat pembuangan sampah.

Pantauan StartNews di Kelurahan Sipolupolu, tepatnya di jalan masuk ke Hotel Sunan dan Pasarbaru Panyabungan, terlihat tumpukan sampah di jaringan irigasi. Rumput dan ilalang pun telah menutupi jaringan irigasi tersebut.

Tumpukan sampah di jaringan irigasi itu menjadi sarang lalat dan serangga lainnya. Masyarakat di sekitar saluran irigasi ini merasa tidak nyaman, karena tumpukan sampah menebarkan aroma busuk yang menyengat.

Di sektor lain, lahan yang dulunya menjadi sawah, kini telah berubah menjadi permukiman. Peralihan lahan sawah menjadi permukiman itu akibat saluran irigasi yang tidak berfungsi selama bertahun-tahun.

Reporter: Agus Hasibuan

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...