Cuaca Ekstrim, Ada 45 Desa Rawan Banjir dan Tanah Longsor di Madina

Cuaca Ekstrim, Ada 45 Desa Rawan Banjir dan Tanah Longsor di Madina

Panyabungan, StartNews – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal (Madina) Mukhsin Nasution mengimbau warga, khususnya di 45 desa, mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti banjir akibat luapan sungai menyusul cuaca ekstrim yang melanda wilayah kabupaten paling selatan Sumatera Utara (Sumut) ini.

Berdasarkan data terbaru BPBD Madina, ada 45 desa di Kabupaten Madina yang rawan banjir akibat luapan sungai. Itu sebabnya, warga yang bermukim di bantaran atau berdekatan dengan aliran sungai lebih waspada.

“Kami mengimbau masyarakat, khususnya di 45 desa yang berisiko tinggi banjir akibat luapan sungai, agar selalu waspada. Saat ini cuaca tidak bersahabat, kami katakan saja ekstrim dan musim penghujan,” kata Mukhsin di ruang kerjanya, Kamis (21/9/2023).

Mukhsin mengungkapkan, musim penghujan menyebabkan sejumlah sungai meluap, sehingga merendam permukiman warga.

Bencana hidrometeorologi lainnya seperti tanah longsor juga mengancam keselamatan warga saat cuaca ekstrim seperti saat ini. Itu sebabnya, dia mengimbau para pengendara yang melintas di jalan bertebing lebih waspada, karena tanah longsor bisa terjadi tiba-tiba akibat tergerus air hujan.

“Warga yang bermukim di dataran rendah harus waspada banjir. Begitu juga yang di pegunungan, waspada longsor dan kayu tumbang. Pengendara sepeda motor juga harus hati-hati, karena kondisi jalan licin,” katanya.

Mukhsin menjelaskan, musim hujan di Madina biasanya terjadi mulai September hingga pertengahan Maret 2024. Data tersebut merujuk informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Berikut nama sungai dan 45 desa yang rawan banjir di Kabupaten Madina.

  1. Sungai Aek Badan, berdampak banjir ke Desa Tanggabosi di Kecamatan Siabu.
  2. Sungai Aek Ranto Puran, berdampak banjir ke Desa Sopobatu, Gunungtua, Manyabar, Saba Jambu, Pagaran Tonga, dan Gunung Manaon di Kecamatan Panyabungan.
  3. Sungai Aek Mata, berdampak banjir ke Desa Panyabungan dan Adianjior.
  4. Sungai Aek Singengu, berdampak banjir ke Kampung Tarandam di Kecamatan Kotanopan.
  5. Sungai Batang Natal dan Aek Maino, berdampak banjir ke Desa Rantobi, Simpang Gambir, Tapus, Parbatasan, Balimbing, Bonda Kase, Patiluban Mudik, Patiluban Hilir, dan Kampung Sawah.
  6. Sungai Aek Batang Bangko, berdampak banjir ke Desa Bintungan Bejangkar, Air Apa, Simpang Talap, dan Batahan.
  7. Sungai Aek Parlampungan, berdampak banjir ke Desa Parlampungan, Ranto Panjang, Lubuk Kapundung I, dan Lubuk Kapundung II, serta Hutaimbaru.
  8. Sungai Aek Simalagi, berdampak banjir ke Desa Simalagi dan Huta Julu.
  9. Sungai Aek Sarir, berdampak banjir ke Kelurahan Longat, Desa Barbaran dan Batang Gadis.
  10. Sungai Aek Gaja, berdampak banjir ke Desa Tambiski Nauli.
  11. Sungai Aek Batang Tamiang, berdampak banjir ke Desa Sampuran.
  12. Sungai Aek Peta Botung, berdampak banjir ke Desa Malintang Jae.
  13. Sungai Batang Gadis, berdampak banjir ke Desa Tanjung Sialang, Huta Godang Muda dan Muara Batang Angkola.
  14. Sungai Aek Batang Angkola, berdampak banjir ke Desa Sihepeng, Kelurahan Simangambat, Desa Lumban Pinasa, Bonan Dolok, Siabu dan Huraba.

Reporter:  Agus Hasibuan

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...