Ulupungkut, StartNews – Dinas Pendidikan (Disdik) Mandailing Natal (Madina) mengajak pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kecamatan Siabu mengenal budaya lokal melalui program Pembinaan Sejarah Lokal. Program ini bertujuan memperkenalkan sejarah kepada para pelajar.
“Kalau mereka melihat langsung kan pembelajaran jadi lebih menarik. Semoga dengan diajak langsung melihat budaya dan sejarah yang ada, mereka lebih mudah menyerap pembelajaran,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdik Madina Ida Hairani saat mendampingi para pelajar mengunjungi Bagas Godang Ulupungkut, Kecamatan Ulupungkut, Kabupaten Madina, Sumut, Selasa (14/2/2023).
Para pelajar terlihat antusias menikmati suasana di Bagas Godang. Mereka senang diajak belajar di luar ruang kelas. Dibantu oleh tokoh adat Ulupungkut Iswardi Matondang, banyak pelajar yang menanyakan sejarah Mandailing.
Iswardi menjelaskan Bagas Godang merupakan rumah adat suku Mandailing. Rumah adat ini merupakan rumah peninggalan Raja Djundjungan Lubis.
“Djundjungan merupakan tokoh masyarakat Mandailing yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sumut,” kata Iswardi.
Bagas Godang yang terbuat dari kayu dengan model rumah panggung ini, kata Iswardi, dibangun dengan arsitektur khas Mandailing. Dia menjelaskan bagian atap rumah didesain dengan model silengkung dolok yang menjadi ciri khas bangunan.
Bagas Godang ini berbentuk empat persegi yang diperkirakan berukuran 39-20 meter. Rumah ini ditopang dengan kayu-kayu besar.
Bagi masyarakat Mandailing, kata Iswardi, Bagas Godang dijadikan sebagai tempat bermusyawarah atau memutuskan suatu masalah penting.
Selain menjelaskan Bagas Godang, Iswardi juga memperlihatkan dan menjelaskan alat-alat perang yang digunakan pada zaman dulu.
Selain berkunjung ke Bagas Godang Ulupungkut, para pelajar itu juga diajak melihat Pessanggrahan Kotanopan. Di bangunan bersejarah ini, para pelajar mendapat penjelasan mengenai perjalanan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno ketika memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Ida mengajak pelajar untuk mengetahui sejarah presiden yang dikenal dengan sebutan Bung Karno. Dulu, kata dia, ada tiga lokasi yang pernah disinggahi Bung Karno, yakni Kotanopan di Kabupaten Mandailing Natal, Berastagi di Kabupaten Karo, dan Parapat di Kabupaten Simalungun.
Presiden Soekarno pernah singgah di rumah bangunan Belanda tahun 1930 di Kotanopan. Di pessanggrahan inilah Bung Karno mengadakan rapat akbar pada 16 Juni 1948.
Reporter: Ika Rodiah Putri Siregar