Panyabungan, StartNews – Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM mengirimkan tim untuk menginvestigasi insiden uji alir sumur Wellpad T-11 milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) pada 27 September 2022 di Desa Sibanggor, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.
Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris mengatakan pihaknya telah menerima laporan insiden tersebut dari PT SMGP. Dalam laporan itu disebutkan, pada 27 September 2022 sekitar pukul 18.00 WIB, ada beberapa warga Desa Sibangor Julu dan Desa Sibangor Tonga mengeluhkan bau menyengat yang berasal dari Wellpad T. Akibatnya, beberapa warga mengalami gejala sesak nafas dan muntah.
“Laporan yang kami terima, saat laporan keluhan warga diterima, aktivitas di Wellpad T adalah kegiatan bleeding sumur T-11 untuk menetralisir gas di dalam sumur yang menjadi bagian dalam rangkaian proses uji alir sumur T-11,” kata Harris melalui keterangan tertulis yang diterima StartNews, Kamis (29/9/2022).
Harris menjelaskan, proses bleeding dimulai pukul 15.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB dan direncanakan untuk dilanjutkan kembali keesokan harinya. Namun, beberapa saat setelahnya, PT SMGP mendapat laporan adanya keluhan warga.
Harris menerangkan, kegiatan uji alir sumur panas bumi memiliki risiko. Salah satunya berupa keluarnya gas H2S dalam prosesnya yang telah diantisipasi dengan serangkaian prosedur ketat. Di antaranya, dengan melakukan penetralisiran gas H2S sebelum fluida sumur panas bumi dialirkan.
Pada tahap persiapan, kata dia, kegiatan uji alir sumur tersebut sebelumnya telah dikoordinasikan dan mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, pihak kepolisian, dan masyarakat sekitar.
“Sedangkan pada tahap pelaksanaan, kegiatan tersebut juga dalam pengawasan bersama oleh Ditjen EBTKE, pemda, kepolisian, dan perwakilan masyarakat sekitar,” kata Harris.
Menurut Harris, Kementerian ESDM segera merespon laporan tersebut dengan menugaskan tim dari Direktorat Jenderal EBTKE untuk melakukan investigasi.
“Saat ini tim telah berada di lokasi dan melakukan koordinasi dengan Pemkab Mandailing Natal, kepolisian, dan PT SMGP untuk penanganan dan penelusuran lebih lanjut,” ungkap Harris.
Saat ini, menurut dia, penanganan dampak difokuskan pada warga yang mengeluhkan kesehatan. Dilaporkan sebanyak 79 warga dirawat di rumah sakit. Dari jumlah itu, 18 orang di antaranya telah kembali ke rumah.
Harris menuturkan situasi instalasi dan peralatan di PLTP Sorik Marapi saat ini dalam kondisi normal. Rangkaian kegiatan uji alir sumur T-11 telah dihentikan dan sumur dalam kondisi tertutup dan aman.
“Kami mengharapkan dukungan semua pihak agar situasi kondusif saat ini dapat tetap terjaga,” pungkasnya.
Reporter: Rls/Sir