Presiden Joko Widodo mempercepat kunjungan kerja di Amerika Serikat karena akan kembali ke Tanah Air untuk penanganan bencana kabut asap. Wakil Ketua DPR mengapresiasi langkah Jokowi yang memilih pulang lebih cepat.
Dia meminta agar langkah Jokowi ini tak disalah artikan.
“Tentunya kita tidak boleh suudzon, karena sekarang asap belum selesai. Dan Pak Jokowi masih sangat diperlukan untuk mengambil kebijakan penanganan asap,” tutur Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Dia yakin dengan keberadaan Presiden Jokowi maka penanganan lebih cepat karena ada satu komando.
“Sehingga kepulangan Jokowi bisa lebih cepat, lebih baik untuk penanganan asap,” tuturnya.
Selain masalah kabut asap, kepulangan Jokowi lebih cepat ini juga agar menyelesaikan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Seperti diketahui, paripurna pengesahan RAPBN 2016 mengalami penundaan yang seharusnya Kamis (22/10), kemudian dijadwalkan menjadi Jumat (30/10).
“Dan juga karena APBN akan diketok, dan finalisasi Pak Jokowi juga tahu,” sebutnya.
Dia mengatakan persoalan penundaan RAPBN 2016 ini karena masih pembahasan komisi dengan mitra kerja terkait.
“Karena belum selesai target tanggal 22 (Oktober 2015) mau diketok tapi sampai tanggal 22 masih banyak yang belum selesai sehingga masih punya waktu sampai bulan ini dan kita tergetkan tanggal 30 (Oktober 2015) sudah diketok,” paparnya