Gus Irawan Pasaribu Hadiri Temu Petani Pengguna Batan di Kotanopan

Gus Irawan Pasaribu Hadiri Temu Petani Pengguna Batan di Kotanopan

Kotanopan.StArtNews- Ketua Komisi VII DPR-RI Gus Irawan Pasaribu, Sabtu (7/10) menghadiri acara temu petani pengguna Litbang Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di desa Muara Pungkut Kec. Kotanopan Kab. Mandaiing Natal.

Selain Gus Irawan, acara ini juga dihadiri pimpinan Litbang Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Jakarta, Bupati Mandailing Natal  Drs. Dahlan Hasan Nasution, Kadis Pertanian Taufik Zulhendra Ritonga, SP,MM, Pimpinan SKPD, anggota DPRD Madina, Muspika Kotanopan, kelompok tani, dan tokoh masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Gus Irawan menyampaikan, mengingat profesi masyarakat Mandailing Natal umumnya petani, pihaknya berharap agar kerja sama Pemkab Madina dengan  Litbang Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bisa lebih ditingkatkan. Komisi VII sebagai mitra Litbang Batan di DPR-RI akan terus mendorong Litbang Batan agar  bisa bekerja lebih maksimal mengembangkan variates bibit unggul tanaman padi.

Gus Irawan juga mengucapkan terimakasih kepada pihak Litbang Batan yang sudah menjalin kerja sama selama tujuh tahun lebih dengan Pemkab Madina untuk mengembangkan hasil Litbang Batan di Mandailing Natal. Apalagi dari hasil laporan Kadis Pertanian Madina dengan menggunakan benih hasil Litbang Batan ini penghasilan petani bisa naik mencapai 8 Ton/hektar.

Untuk meningkatkan kwalitas bibit padi  lokal di Madina, Gus Irawan juga berharap kepada Litbang Batan agar membawa padi lokal si Gudang yang ada di Madina untuk diteleti dan dikembangkan di Jakarta. Sebab, menurutnya padi lokal si Gudang ini cukup enak rasanya, namun masalahnya terlalu lama panennya mencapai 6 bulan.

“Saya berharap kepada Litbag Batan agar padi lokal si Gudang yang ada di Madina agar di bawa ke Jakarta untuk di teliti dan dikembangkan. Sebab, prosfek padi ini sangat menjanjikan. Selain rasanya sangat enak, juga nilai jualnya sangat tinggi. Kalau harga padi biasanya Rp. 40.000/kaleng, sedangkan padi lokal si Gudang ini harganya mencapai Rp. 50.000/kaleng”.

“Jadi kita minta Litbang Batan meneliti ini agar usia tanamnya di persingkat dari 6 bulan menjadi 150 hari. Untuk itu, diharapkan kepada Kadis Petanian Madina untuk menyiapkan padi ini dan di bawa ke Jakarta. Kalau sudah keluar nantinya hasil Litbang Batan ini akan kita kembangkan di Madina,” ujar Gus Irawan Pasaribu.

Ditambahkannya, pihaknya juga punya program akan memberangkatkan 20 orang ke Jember untuk belajar tata cara membudidayakan kopi. Sebab, setahu kita dulunya Mandailing Natal terkenal dengan hasil kopinya. Kita berharap program yang kita lakukan ini nantinya bisa meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan di Sumatera Utara, khususnya di Mandailing Natal.

Dalam kesempatan Gus Irawan bersama Litbang Batan menyerahkan bantuan bibit kepada kelompok tani.

Reporter : Lokot Husda Lubis

Editor : Hanapi Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...