Kotanopan, StartNews – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kotanopan pada Rabu (8/11/2023) sore hingga tengah malam mengakibatkan tanah longsor dan menimpa ruas jalan Pasar Kotanopan-Simandolam di kawasan Adian Napal.
Akibatnya, akses jalan menuju Desa Simandolam dan Muara Potan di seberang Sungai Batang Gadis putus total. Tiga sekolah di dua desa itu terpaksa diliburkan, karena banyak gurunya yang berasal dari luar desa itu.
Pantauan pada Kamis (9/11/2023), tumpukan tanah longsor yang menimpa ruas jalan kabupaten itu cukup tebal. Selain batu-batu besar di tebing, beberapa batang kayu besar juga tumbang dan menutupi badan jalan. Material tanah longsor mencapai 30 meter dengan ketinggian 20 meter.
Material longsor juga menyebabkan beberapa tiang listrik PLN tumbang. Aliran listrik ke dua desa itu padam. Pipa air minum masyarakat Desa Hutarimbaru SM juga rusak akibat timbun tanah bercampur batu-batu besar.
Jalan yang tertimbun longsor merupakan satu-satunya akses dan urat nadi perekonomian menuju dua desa tersebut. Longsor itu menyebabkan 1.000-an jiwa warga dua desa terisolasi. Puluhan anak yang sekolah di sekitar Pasar Kotanopan terpaksa libur.
Agar badan jalan bisa dilalui pejalan kaki dan kenderaan roda dua, ratusan warga bergotong-royong membersihkan material tanah longsor yang menutupi badan jalan.
Kepala Desa Simandolam Ahmad Zubeir mengatakan pada Selasa (7/11/2023) malam sudah terjadi longsor di Adian Napal. Namun, kondisinya belum parah dan masih bisa dibersihkan masyarakat agar kenderaan bisa lewat.
“Pada Rabu malam, tanah longsor bercampur kayu-kayu besar makin banyak menutupi badan jalan sepanjang 30 meter dengan ketinggian 20 meter. Banyaknya tumpukan material tanah, sama sekali tidak bisa dilewati. Jangankan kenderaan, pejalan kaki saja tidak bisa lewat,” ujarnya.
Dia berharap agar pemerintah daerah segera turun tangan menangani bencana tanah longsor tersebut. Sehinga, aktivitas masyarakat dua desa bisa normal kembali.
“Kejadian longsor sudah kami laporkan ke pemerintah kecamatan. Banyak material tanah longsor yang menimpa badan jalan yang tidak mungkin digotong-royongkan masyarakat, tapi harus diangkut menggunakan alat berat,” katanya.
Yusuf Lubis, tokoh masyarakat Muarapotan, juga meminta pemerintah daerah segera membersihkan material longsor menuju dua desa itu. “Kasihan masyarakat tidak bisa beraktifitas keluar desa,” katanya.
Sementara Pemkab Madina melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan segera menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor dari badan jalan.
Reporter: Lokot Husda Lubis