Jatah Pupuk Subsidi Madina Tahun Ketahun Terus Berkurang

Jatah Pupuk Subsidi Madina Tahun Ketahun Terus Berkurang

Foto: Ilustrasi

Panyabungan.StArtNews– Para petani padi di Mandailing Natal tampaknya semakin merasakan dampak dari rencana Pemerintah Pusat untuk menghilangkan pupuk subsidi. Diketahui, jatah pupuk subsidi untuk Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2020 menurun drastis. Saat ini, dari data yang didapat StArtNews dari Dinas Pertanian Mandailing Natal hanya 1678 ton saja.

Kepala Dinas Pertanian Mandailing Natal, Sihar Nasution didampingi Kabid Prasarana dan Prasarana, Yurita, Senin (03/02) mengatakan sejak tahun 2018 lewat, jatah pupuk subsidi untuk Kabupaten Mandailing Natal terus berkurang. Pada tahun 2018 jatah pupuk subsidi yang diterima Mandailing Natal sebanyak 4670 ton untuk kebutuhan lahan 2253 hektare.

Tahun 2019, sesuai dengan rencana Pemerintah Pusat dalam rangka pengurangi subsidi, Pemerintah Pusat kembali mengurangi jatah pupuk subsidi untuk Mandailing Natal, dari 4670 ton menjadi 3369 ton dan tahun 2020 ini pengurangan kembali terjadi, Madina hanya dapat jatah pupuk subsidi 1678 ton saja per tahunnya.

Dijelaskan Sihar Nasution, kondisi ini tentunya sangat memberatkan petani karena perkiraan 1688 ton pupuk subsidi jenis urea ini hanya bertahan untuk satu kali masa tanam saja. Itu pun masih kurang mengingat luas lahan persawahan Madina saat ini, dari data BPS ada sekitar 2253 hektare dengan kebutuhan pupuk 4410 ton per tahunnya.

“Jatah pupuk subsidi ini, kan, datangnya dari pusat ke propinsi, provinsi ke daerah. Kondisi ini semua kabupaten/kota di Sumatera Utara mengalami hal yang sama,” jelas Sihar Nasution.

Pengurangan ini juga diduga akibat tidak sinkronnya data luas lahan pertanian Mandailing Natal yang dikeluarkan NPN dan BPS. Luas lahan dari pantauan satelit BPN hanya di kisaran 11.000 hektare, sementara, luas lahan pertanian yang dikeluarkan BPS seluas 2253 hektar.

“Dinas pertanian akan melakukan hitung ulang dengan cara manual agar data kembali sinkron sehingga saat pengajuan data akan singkron antara dinas Pertanian, BPS dan BPN,” terang Kadis Pertanian Mandailing Natal.

Alasan pengurangan pupuk subsidi ini dikatakan Kadis Pertanian Mandailing Natal, Sihar Nasution  akibat rencana Pemerintah Pusat untuk menghilangkan subsidi. Namun demikian, Pemerintah Pusat juga telah mencari solusi baru dengan menggunakan pupuk cair untuk saat ini. Dinas Pertanian Mandailing Natal sudah mengajukan proposal untuk pengadaan pupuk cair ini ke Pemerintat Pusat dengan harapan agar kekurangan kebutuhan pupuk untuk petani bisa teratasi.

Tim Redaksi StArtNews

Editor : Hanapi Lubis

 

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...