Panyabungan (Start News) – Keberadaan lokasi Perkebunan Kopi Desa Pagur yang berada pada kawasan hutan sehingga daerah ini juga menghasilkan Kopi Luwak liar. Meskipun belum banyak, pemasaran kopi luwak yang sudah merambah ke Jakarta serta Jogjakarta dan belakangan sudah mulai ke luar negri yaitu Hongkong.
Mahpus, seorang lulusan Tekhnik Elektro mengatakan “diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi petani, sehingga hal ini juga berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem karena sebelumnya hewan Luwak sering dianggap sebagai hama bagi tanaman kopi dan terkadang diburu oleh petani kopi itu sendiri”.
Desa Pagur yang saat ini memiliki penduduk sekitar 500 Kepala Keluarga sebagian besarnya bermata pencaharian sebagai petani, dan sekitar 55% dari penduduknya sudah mulai bertanam kopi. “Diperkirakan saat ini luas kebun Kopi Arabika di Desa Pagur sudah mencapai 600 Ha termasuk yang belum panen” pungkasnya.
Reporter: Z. Ray
Manager Program & Pemberitaan : Hendra Ray
Admin : Ade