Panyabungan.StArtNews- Nur Nainah (52) korban banjir yang hanyut terseret arus sungai di Desa Hutadangka Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal pagi ini belum juga ditemukan.
Sejak rabu sore hingga pukul 23.00 WIB, Pencarian Jenazah Nur Nainah oleh Tim gerak cepat BPBD, Polisi serta warga Desa Hutadangka belum membuahkan hasil, pencarian dilakukan dengan menyisiri sungai.
Ervin, petugas BPBD dalam laporannya menerangkan, Nur Nainah dapat dipastikan sudah meninggal dunia. Sebab, pada kesaksian suaminya korban Ahmad saat diinterogasi mengatakan saat itu menyaksikan langsung istrinya jatuh dan terseret sungai dan sempat melihat kepala istrinya terbentur batu yang ada di sungai tersebut.
Saat itu, korban dan suaminya sedang menuju pulang dari kebun, untuk menuju jalan pulang memang, korban dan suaminya selalu menyeberangi anak sungai yang membelah perkampungan dengan perkebunan warga saat itulah, pas menyeberangi anak sungai yang kodisinya membesar akaibat terus menerus diguyur hujan, istrinya Nur Naimah terpeleset dan jatuh. Kondisi sungai yang begitu deras membuat suaminya Ahmad berupaya menyelamatkan korban yang sudah terbawa derasnya arus sungai. Terang Ervin pada sejumlah Wartawan di Kota Nopan.
Sakban Azhari Lubis Reporter StArtNews melaporkan, sejak pukul 12.00 malam tadi. Pencarian korban dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pagi. Kondisi ini karena cuaca yang tidak bersahabat.
Sementara itu, korban banjir malam tadi mengungsi di halaman rumah penduduk dengan mendirikan tenda, dapur umum sendiri disiapkan oleh pihak otoritas setempat.
Data sementara yang dihimpun, lebih dari 10 Kepala Keluarga warga Desa Huta Dangka, Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal terpaksa harus mengungsi rumah tentangga setelah aliran Aek Sampuran dan Aek Manggis membesar.
Dari informasi yang dihimpun StArtNews Rabu (26/3) malam, ada sekitar 10 Kepala Keluarga yang mengungsi di rumah penduduk.
Banjir bandang yang melanda desa Huta Dangka di Kecamatan Kota Nopan tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan sepekan terakhir diwilayah Kota Nopan membuat Suangi Sampuran dan Aek Manggis mengamuk dan menghantam pemukiman warga, sejumlah rumah yang berada di bantaran sungai pun dihantam banjir sehingga mengakibatkan kerusakan parah bahkan ada rumah yang hanyur terbawa deras nya arus sungai.
Selain banjir bandang, longsor juga terjadi di desa Muara Pungkut. Longsor dipicu kondisi tanah perbukitan yang labil akibat diguyur hujan, satu rumah penduduk yang berada di pinggir tebing milik Faridah dilaporkan tertimbun longsor namun tidak ada korban jiwa, ada sekitar 7 rumah penduduk lainnya yang terancam tertimbun material longsor. Otoritas setempat menghimbau agar pemilik rumah berhati-hati.
Reporter : Sakban Azhari
Editor : Hanapi Lubis