MUSIK & INFORMASI SIANG – Sempat diberitakan ditangkap, tersangka bom Brussels Najim Laachraoui masih dicari hingga saat ini. Laachraoui diduga memiliki keterkaitan dengan serangan teror di Paris yang menewaskan 130 orang.
Seperti dilansir AFP, Kamis (23/3/2016), Laachraoui diduga adalah pembuat bom untuk serangan Paris. Jejak DNA-nya ditemukan di bahan peledak yang digunakan saat bom dan serangan bersenjata di Paris, termasuk di Bataclan.
Jejaknya juga ditemukan di tempat persembunyian yang ada di pedalaman Belgia saat serangan Paris. Ada pula jejaknya di lokasi yang diduga pabrik bom di Distrik Schaerbeek, Brussels.
Laachraoui besar di kawasan Schaerbeek yang multikultural dan sudah diburu polisi terkait serangan Paris sejak 4 Desember 2015 silam. Tetapi, identitas palsunya baru terkuak pekan lalu.
Dia mengenyam pendidikan di Sekolah Katolik Sainte-Famille di Schaerbeek selama 6 tahun. Kepada AFP, pejabat sekolah menyebut Laachraoui sebagai siswa yang biasa-biasa saja.
Pria kelahiran Maroko ini menerima gelar diploma sekolah menengah pada 2009. Newsletter di laman sekolah menyebut Laachraoui mempelajari elektronika, tetapi pejabat sekolah tidak memastikan hal ini.
Laachraoui berangkat ke Suriah pada September 2013 bersama gelombang pertama para jihadis yang meninggalkan Belgia. Media setempat memberitakan dia bertempur bersama ISIS.
Pada bulan Februari lalu, pengadilan Belgia menyatakan Laachraoui bersalah atas keterlibatannya di ISIS. Putusan itu diketok secara in absentia.
Pria berusia 25 tahun ini diketahui kembali ke Eropa pada September 2015. Polisi kemudian mengidentifikasi Laachraoui menggunakan identitas palsu saat bersama Abdeslam, tersangka teror Paris yang sekarang sudah ditangkap.
Laachroui sendiri telah menjadi buronan polisi sejak Senin (21/3) atau sehari sebelum ledakan mengguncang Brussels pada Selasa (22/3). Otoritas Belgia meyakini Laachraoui terkait langsung dengan Abdeslam, sehingga mereka memburunya.
Dalam rekaman kamera keamanan bandara Brussels pada Selasa (22/3), Laachraoui terlihat mengenakan jaket warna terang dengan topi warna gelap. Dia tampak mendorong troli yang membawa tas hitam berukuran besar.
Laachraoui terlihat berjalan bersisian dengan dua pria lainnya, yang disebut otoritas Belgia, sebagai pelaku bom bunuh diri yang memporak-porandakan terminal keberangkatan bandara Brussels pada Selasa (22/3) pagi waktu setempat. Laachraoui melarikan diri dari bandara setelah meninggalkan sebuah bom, yang ternyata tidak meledak. Bom itu akhirnya dijinakkan oleh kepolisian setempat.
Penangkapan Laachroui sempat diberitakan oleh surat kabar Belgia, DH. Tetapi, seperti dikutip Reuters, DH kemudian menyebutkan bahwa pria yang ditahan di Anderlecht salah diidentifikasi. La Libre Belgique juga mengatakan bahwa yang ditangkap adalah orang lain.
Sumber : DetikNews.Com