Ulu Pungkut, StartNews-Warga perumahan relokasi korban bencana banjir dan longsor Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut mengeluh. Pasalnya sudah hampir satu setengah tahun perumahan ini didirikan, tapi sampai saat ini sarana air minum dan listrik belum terpasang.
Akibatnya, saat malam hari kondisi rumah warga yang tinggal di relokasi ini masih gelap gulita. Sedangkan untuk mendapatkan sarana air bersih, warga terpaksa mengambil ke sungai yang jaraknya lumayan jauh dari perumahan ini.
Belum terpasangnya sarana air minum dan listrik ini, juga menyebabkan sebagian warga enggan pindah ke rumah relokasi ini. Padahal, kondisi mereka masih cukup memperihatinkan.
Rata-rata pengungsi masih tinggal di rumah saudara atau keluarga dekat pasca dua tahun bencana longsor dan banjir bandang yang meluluhlantakkan rumah mereka dan menyebabkan 12 orang meninggal.
Menurut Pantauan StArtNews, Selasa (6/10) jumlah rumah yang dibangun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ini ada 26 unit. Namun, yang sudah dihuni warga baru sekitar 10 unit. Itu pun baru dalam dua bulan terakhir.
Warga masih enggan pindah ke rumah relokasi ini karena ketiadaan air dan listrik. Padahal, sesuai dengan yang disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat peresmian Rumah Relokasi ini bulan Februari lalu, rumah ini sudah harus sudah paling lambat Maret 2020.
Awal Hasibuan, salah seorang warga penghuni rumah relokasi ini membenarkan sampai saat ini sarana listrik dan air belum terpasang di rumah ini.
Dikatakan Awal Hasibuan, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia dan warga lainnya terpaksa mengangkat air dari sungai yang jaraknya lumayan jauh dari perumahan. Kondisi ini menyebabkan warga korban longsor dan banjir lainnya enggan untuk pindah.
Awal dan warga lainnya berharap agar Pemerintah, utamanya Pemkab Madina sesegera mungkin memasang fasilitas air bersih. Pun dengan listrik, warga meminta pihak terkait untuk segera memasangnya.
Hal yang sama juga dikatakan Kepala Desa Muara Saladi, Syafaruddin. Diakuinya, baru beberapa orang warganya yang mau menempati rumah relokasi ini akibat ketiadaan air bersih dan listrik.
Ditambahkan Syafaruddin, Pemkab Madina sudah pernah menyurvei keberadaan air besrih. Namun, kelanjutnnya belum diketahui.
Sedangkan terkait dengan pemasangan listrik memang sudah beberapa kali dilobi kepada pihak terkait, informasi yang diterima baru akan dipasang tahun 2021 nanti. Kondisi ini memang dianggap warga terlalu lama, sebab mereka sangat membutuhkan penerangan.
Camat Ulu Pungkut, Helmi SE, yang dihubungi beberapa waktu lalu mengatakan, selaku Muspika Ulu Pungkut pihaknya sudah menyurati Bupati Mandailing Natal untuk melaporkan kondisi perumahanan relokasi ini. Saat itu, Bupati sudah memerintahkan semua OPD terkait dengan ini untuk memenuhi kekurangan sarana di rumah relokasi ini.
Sekadar mengingatkan, rumah relokasi longsor dan banjir desa Muara Saladi ini dibangun tahun 2019 lalu dengan sumber anggaran APBD Provinsi Sumatera Utara dengan total anggaran Rp2.020.953.000. Kemudian pada bulan Februari tahun 2020 ini, rumah relokasi ini langsung diresmikan Gubernur Sumatera Utara, EDy Rahmayadi.
Reporter: Lokot Husda
Editor: Tim Redaksi StArtNews