MUSIK INFORMASI PAGI – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berpesan kepada para siswa sekolah menengah pertama sederajat untuk percaya diri dalam menjalani ujian nasional yang akan digelar pekan depan.
“Saya enggak akan bilang ke anak-anak supaya mereka jujur dalam menjalani ujian karena jujur itu konsep yang abstrak. Saya katakan hal yang lebih sederhana saja, percaya sama diri sendiri. Masak sih lebih percaya sama alfabet yang diberi nomor,” ujar Anies saat menerima laporan pelanggaran ujian nasional (UN) di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Menurut Anies, kunci jawaban yang biasa beredar sebelum UN, belum tentu valid kebenarannya. Pasalnya, banyak pihak yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mencari keuntungan.
“Makanya kan lebih tenang menulis jawaban hasil berpikir sendiri. Asal-usulnya jelas. Enggak seperti alfabet yang diberi nomor. Kan enggak jelas itu siapa yang buat, benar apa enggak,” lanjut dia.
Terlebih lagi, saat ini peredaran kunci jawaban sudah tidak konvensional. Dengan perkembangan teknologi informasi, maka kunci jawaban beredar pula melalui media sosial.
“Memang banyak godaan untuk itu. Saya harap peserta UN SMP minggu depan bisa percaya sama diri sendiri,” imbuh dia.
Anies mengaku sulit untuk menghilangkan kecurangan dalam pelaksanaan UN. Padahal, nilai UN kini tidak menjadi penentu kelulusan.
“Kedepannya kami akan terus melakukan evaluasi. Di Indonesia sulit bagi kita untuk tidak menemukan masalah. Tinggal jangan sampai kita mengulang masalah yang sama,” tutur Anies.