Ulupungkut, StartNews – Pasca banjir bandang yang meluluh-lantakkan SDN 235 Patahajang Muara Saladi, Kecamatan Ulupungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara pada tahun 2018, sampai saat ini sekolah tersebut belum pernah dibangun.
Mirisnya, agar murid-murid SDN 235 Patahajang Muara Saladi tetap bisa belajar, mereka harus menumpang di ruangan madrasah yang ada di desa tersebut. Kondisinya dua ruangan disekat menjadi 5 kelas. Sedangkan satu kelas lagi berada di bawah ruangan lantai atas. Kondisinya juga memprihatinkan. Tak hanya itu, guru-gurunya pun terpaksa duduk di teras sekolah, karena tidak ada ruangan untuk guru.
Kondisi itu sudah berlangsung hampir empat tahun. Usulan pembangunan kembali SDN 235 sudah sering disampaikan malalui kepala desa, kepala sekolah, bahkan Pemerintah Kecamatan Ulupungkut. Hasilnya, nihil. Sampai saat ini Pemkab Madina belum menyahuti usulan tersebut.
Padahal, menurut pengakuan kepala sekolah dan kepala desa setempat, pertapakan dan surat hibahnya sudah diserahkan ke Pemkab Madina tahun 2019.
Kepala SDN 235 Patahajang Muara Saladi M. Syafii berharap agar gedung sekolah yang dipimpinnya secepatnya dibangun kembali. Pasalnya, sampai sekarang murid-muridnya masih menumpang belajar di ruangan madrasah di desa itu.
“Kami sangat kewalahan memberikan pelajaran dengan kondisi dua ruangan disekat menjadi 5 kelas,” kata Syafii kepada StartNews Rabu (7/9/2022) siang.
Menurut dia, kondisi ruangan tidak nyaman untuk kegiatan belajar-mengajar. Ruangan guru pun tidak ada. “Padahal, surat hibah tanah pertapakan sudah beberapa tahun lalu diserahkan kepada bupati Madina,” ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Muara Saladi Syafaruddin mengatakan banjir bandang yang melanda Desa Muara Saladi pada 2018 menghanyutkan gedung SDN 235 Patahajang. Sejak saat itu sampai saat ini, , kata dia, pemerintah belum membangun kembali gedung sekolah itu.
Padahal, kata dia, lahan pertapakan untu sekolah itu sudah disiapkan. Bahkan, surat hibah tanahnya sudah diserahkan pada September 2019 kepada bupati Madina yang saat itu dijabat Dahlan Hasan Nasution. “Sampai sekarang belum ada realisasinya,” ungkapnya.
Syafaruddin berharap gedung SDN 235 Patahajang segera dibangun. Sebab, kondisi murid-murid yang belajar di dalam ruangan sudah memprihatinkan. Sebab, dua ruangan dibagi menjadi 5 kelas dan masih menumpang di gedung madarasah di desa ini.
Korwil 10 Dinas Pendidikan Madina Paet Rangkuti mengakui usulan pembangunan kembali gedung SDN 235 Patahajang sudah beberapakali disampaikan melalui proposal maupun kepala sekolah langsung menyampaikan kepada wakil bupati, tetapi belum ada tindak lanjut.
“Walau begitu, dalam waktu dekat ini sesuai dengan pembicaraan kemarin, tanggal 6 September 2022, telah dilaksanakan singkronisasi dapodik. Dengan terlaksananya singkronisasi dapodik ini, kita yakin pelaksanaan pembangunan sekolah ini segera terlaksana,” ujar Paet Rangkuti.
Dia mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Forkopincam Ulupungkut agar pelaksanaan pembangunan sekolah itu dipercepat.
Kadis Pendidikan Madina Lismulyadi belum berhasil dijumpai untuk mendapatkan penjelasan lebih detail.
Reporter: Lokot Husda Lubis