Panyabungan, StartNews –Hari Raya Idul Fitri tahun 2023 jadi momen ‘panen’ yang dinantikan para pedagang. Itu sebabnya, para pihak terkait terus berkoordinasi agar gedung Pasarbaru Panyabungan sudah dapat dioperasikan menjelang Lebaran 2023.
“Masih ada harapan jika agak dikebut. Kami terus melakukan langkah-langkah proses percepatan penyelesaian fisik dan administrasi sesuai arahan Pak Bupati (HM Jafar Sukhairi Nasution),” kata Kepala Dinas Perdagangan Parlin Lubis kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (17/11/2022).
BACA JUGA:
– Pasar Baru Panyabungan Diperkirakan Beroperasi Paling Cepat Medio 2023
Beberapa jam sebelum memberikan keterangan pers ini, Parlin sengaja membicarakan masalah pekerjaan pematangan lahan di sekitar gedung Pasarbaru dengan Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Madina Rully Andriady.
Pertemuan mereka berlangsung di sela-sela pembahasan KUA-PPAS (Kebijakan Umum APBD-Prioritas Plafon Anggaran Sementara) APBD Madina 2023 di gedung DPRD setempat.
Parlin menanyakan perihal itu kepada Rully lantaran pekerajaan pematangan lahan pada proyek senilai Rp 72,3 miliar tersebut merupakan tugas PUPR.
“Saya sudah tanya kepala Dinas PUPR kenapa pematangan lahan terlambat dikerjakan,” ujar Parlin, didampingi Sekretaris Dinas Perdagangan Madina Mangatas Tua Nasution.
Parlin menjelaskan, ada ketentuan bahwa pekerjaan lanskap bangunan Pasarbaru tak bisa dikerjakan jika PUPR Madina belum melakukan pematangan tanah di areal bangunan yang baru selesai.
Berbeda dengan pematangan lahan, dana pekerjaan lanskap seperti pagar, taman, paving blok, drainase, pos jaga, gapura, termasuk jenset, bersumber dari APBN dan pengerjaannya dilakukan pusat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Sumut.
Kepada Parlin, Rully menyebutkan keterlambatan pematangan lahan disebabkan pihak pusat beberapa kali mengubah item-item pekerajaan lanskap.
Misalnya, semula di antara pekerjaan lanskap tidak termasuk drainase dan penimbunan, tetapi belakangan berubah, drainase merupakan bagian dari lanskap.
“Pembagian tugas sempat simpang-siur. Hal itu antara lain yang menyebabkan pihak PUPR Madina bingung untuk melaksanakan tender pekerjaan pematangan lahan,” jelas Parlin, yang juga mantan kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Madina.
Ketidakpastian item-item lanskap membuat Dinas PUPR Madina seperti terkatung-katung selama beberapa bulan. “Meskipun begitu, berdasarkan hitungan-hitungan kami, masih sangat memungkinkan bangunan Pasarbaru bisa digunakan sebelum Lebaran tahun depan,” ujar Parlin.
Dalam kaitan itu, Parlin juga sudah membicarakan upaya percepatan pengerjaan lanskap itu dengan pihak PPW Sumut.
Hasilnya, ujar Parlin, PPW Sumut menyatakan bakal mengupayakan agar lelang pekerjaan lanskap bisa dilaksanakan pada akhir 2022, sehingga pada awal-awal 2023 pekerjaan fisik lanskap sudah dapat dimulai.
“Mungkin saja pembuatan lanskap selesai sekitar tiga bulan, yaitu sebelum Lebaran 2023. Pokoknya kami akan terus koordinasi dengan Dinas PUPR Madina dan PPW Sumut,” katanya.
Menurut Parlin, optimisme itu muncul lantaran dia sudah berkomunikasi langsung dengan pemangku kepentingan, yaitu PUPR Madina dan PPW Sumut. Apalagi pekerjaan penimbunan ditaksir hanya 20 sampai 21 hari. “Jadi, masih ada harapan. Soal administrasi juga tidak ada kendala karena sudah berproses,” ujarnya.
Kesimpulannya, PUPR Madina segera memulai pematangan tanah dan PPW Sumut diharapkan bisa mengerjakan lanskap pada awal 2023.
Reporter: Sir