Kotanopan, StArtnews-Pembangunan rumah relokasi korban bencana banjir dan longsor desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut Kab. Mandailing Natal belum tuntas. Padahal, anggaran yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman tersebut ditampung di APBD tahun 2019.
Pantauan StArtNews di lapangan, Senin (6/01), sekitar 25 orang pekerja masih sibuk menyiapkan berbagai pekerjaan, mulai dari memasang atap, pintu, jendela, membangun dek, serta membuat pembuangan kamar mandi.
Diperkirakan pekerjaan pembangunan 26 unit rumah ini baru tahap 85-90 persen. Sedangkan jalan menuju lokasi belum disentuh sama sekali.
Sebagian rumah memang sudah terpasang jendela dan pintu. Namun, sebagian lagi masih belum ada yang terpasang. Bahkan kebanyakan ruangan yang dibangun belum diplester sama sekali.
Untuk diketahui, pengerjaan pembangunan rumah relokasi bencana ini sudah hampir 4 bulan berjalan, tapi sampai tahun 2019 berakhir pembangunannya belum terealisasi sepenuhnya.
Menurut plank merk yang terdapat di lokasi tersebut, pembangunan rumah relokasi korban bencana ini bernilai Rp2.020.953.000 dengan masa pelaksanaan 118 hari kalender dan sumber dananya dari APBD Provinsi Sumut tahun 2019. Sedangkan pihak rekanan yang mengerjakan CV. Batang Gadis dan konsultan CV. Prisma Tekhnik.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada kejelasan apakah pihak rekanan sudah diberikan addendum atau perpanjangan kontrak dari pihak terkait mengingat tahun 2019 sudah berakhir, sedangkan pekerja masih sibuk menyiapkan pembangunan proyek ini.
Saat hal ini mau dikonfirmasi kepada pihak terkait, pihak rekanan dan pengawas belum berhasil dijumpai di lapangan.
Reporter StArtNews di lapangan hanya berhasil menjumpai mandor, tapi yang bersangkutan tidak mau memberikan keterangan dan mengarahkannya kepada pengawas.
*Liputan video lengkap bisa anda simak di portal YouTube StArtFMNews Channel https://www.youtube.com/channel/UCwaJBEJa1sMVHLDNbCiia_g?view_as=subscriber
Reporter : Lokot Husda
Editor : Hanapi Lubis