Panyabungan, StartNews – Para petani di Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), mengeluhkan lemahnya pengawasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina terhadap pendistribusian pupuk urea kepada para petani.
Akibatnya, harga pupuk subsidi di tingkat agen melonjak tajam 50 hingga 70 persen dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
BN, petani di Desa Sabajior, Kecamatan Panyabungan Barat, mengaku dua pekan lalu membeli pupuk urea di salah satu rumah yang juga kilang padi di Kecamatan Panyabungan Barat sebanyak 50 kilogram seharga Rp180 ribu per karung.
“Meski harganya tinggi, saya terpaksa beli untuk memupuk sawah agar tumbuh subur. Kalau tidak dipupuk, pertumbuhan padi nantinya kurang bagus atau hasil panennya tidak optimal,” katanya kepada StartNews, Kamis (14/9/2023) sore.
Menurut dia, tempat penjualan pupuk subsidi itu tidak dilengkapi plang merek usaha. Dia mengetahui rumah yang juga kilang padi itu menjual pupuk subsidi berdasarkan informasi temannya sesama petani.
Menurut keterangan salah satu distributor pupuk urea dari Mitra Tani, HET pupuk sebesar Rp115 ribu per sak atau 50 kilogram. “Ini menunjukkan adanya penggelembungan harga yang dilakukan pedagang pupuk urea di Kecamatan Panyabungan Barat,” kata BN.
Itu sebabnya, dia meminta pemerintah dan aparat penegak hukum menindak agen atau distributor yang menjual pupuk bersubsidi jauh melampaui HET yang ditetapkan pemerintah.
“Tolong diselidiki pedagangnya, apakah dia punya izin usaha,” katanya.
Reporter: Agus Hasibuan