Penyebab Penyakit Ginjal Pada Anak yang Harus Diwaspadai

Penyebab Penyakit Ginjal Pada Anak yang Harus Diwaspadai

Tahukah Anda –  Penyakit ginjal memang bukan ancaman baru. Namun, belakangan gagal ginjal menjadi momok yang serius usai ratusan anak di 20 provinsi di Indonesia mengalami gangguan ginjal akut misterius.

Semula, anak-anak ini mengalami infeksi ringan seperti batuk, pilek, diare, atau muntah. Namun perlahan-lahan mereka mengalami penurunan jumlah urine ketika buang air kecil, hingga pada akhirnya sama sekali tidak buang air kecil.

Sebagian besar penderita gangguan ginjal akut ini adalah adalah anak-anak di bawah usia lima tahun (balita). Bahkan tingkat kematiannya mencapai 48 persen, menurut keterangan Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril.

Oleh karena itu, orang tua hendaknya waspada dan peka terhadap gejala-gejala yang mungkin mengindikasikan adanya gangguan gijal akut pada anak. Untuk memberikan pemahaman mengenai penyakit ginjal pada anak, mulai dari gejala, penyebab gagal ginjal pada anak, seperti yang sudah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (20/10/2022).

Penyakit Ginjal pada Anak

Penyakit ginjal dapat mempengaruhi anak-anak dengan berbagai cara, mulai dari gangguan yang dapat diobati tanpa konsekuensi jangka panjang hingga kondisi yang mengancam jiwa. Adapun jenis penyakit ginjal yang mengancam anak-anak adalah penyakit ginjal akut dan penyakit ginjal kronis.

Penyakit ginjal akut berkembang secara tiba-tiba, berlangsung dalam waktu singkat, dan bisa mengakibatkan masalah serius dengan konsekuensi jangka panjang. Namun, penyakit ginjal akut juga bisa hilang sama sekali setelah penyebab yang mendasarinya diobati.

Sedangkan penyakit ginjal kronis tidak hilang meski telah menjalani pengobatan. Penyakit ginjal kronis cenderung semakin parah dari waktu ke waktu. Penyakit ginjal kronis lama-kelamaan akan gagal ginjal, yang merupakan penyakit ginjal stadium akhir.

Penyakit ginjal jelas akan berpengaruh pada masalah kesehatan anak. Namun di samping itu, penyakit ginjal pada anak juga dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak secara umum, termasuk tumbuh kembang mentalnya.

Adapun dampak penyakit ginjal pada perkembangan mental anak antara lain citra diri negatif, masalah hubungan, masalah perilaku, kesulitan belajar, kesulitan berkonsentrasi, keterampilan bahasa yang tertunda, serta perkembangan motorik yang terhambat.

Kelainan

Kelainan adalah masalah yang terjadi saat bayi berkembang di dalam rahim ibu. Kelainan yang mempengaruhi ginjal termasuk agenesis ginjal, displasia ginjal, dan ginjal ektopik.

Agenesis ginjal adalah kondisi kelainan di mana anak lahir hanya dengan satu ginjal. Displasia ginjal adalah kondisi di mana anak lahir dengan dua ginjal, namun salah satunya tidak berfungsi. Ginjal ektopik adalah kondisi di mana anak lahir dengan ginjal yang berada di posisi yang tidak seperti biasanya.

Secara umum, anak-anak dengan kondisi ini menjalani kehidupan yang sehat dan penuh. Namun, beberapa anak dengan agenesis ginjal atau displasia ginjal memiliki peningkatan risiko penyakit ginjal.

Penyakit Keturunan

Penyakit ginjal herediter adalah penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen. Salah satu contohnya adalah penyakit ginjal polikistik, yang ditandai dengan banyak kelompok kista berisi yang membuat kedua ginjal semakin besar seiring waktu.

Infeksi

Sindrom uremik hemolitik dan glomerulonefritis akut pasca streptokokus adalah penyakit ginjal yang dapat berkembang pada anak yang diakibatkan oleh adanya infeksi. Sindrom uremik hemolitik adalah penyakit langka yang sering disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli) yang ditemukan pada makanan yang terkontaminasi, seperti daging, produk susu, dan jus. Sindrom uremik hemolitik berkembang ketika bakteri E. coli yang bersarang di saluran pencernaan membuat racun yang masuk ke aliran darah.

Racun tersebut kemudian menghancurkan sel darah merah dan merusak lapisan pembuluh darah, termasuk glomeruli. Sebagian besar anak yang terkena infeksi E. coli mengalami muntah, kram perut, dan diare berdarah selama 2 hingga 3 hari. Anak-anak yang menderita sindrom uremik hemolitik akan mengalami sejumlah gejala seperti pucat, lelah, dan mudah tersinggung. Sindrom uremik hemolitik dapat menyebabkan gagal ginjal pada beberapa anak.

Glomerulonefritis pasca-streptokokus adalah jenis penyakit ginjal yang dapat terjadi setelah radang tenggorokan atau infeksi kulit. Bakteri Streptococcus tidak menyerang ginjal secara langsung; sebaliknya, infeksi dapat merangsang sistem kekebalan untuk memproduksi antibodi secara berlebihan.

Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan melindungi tubuh dari infeksi dengan mengidentifikasi dan menghancurkan bakteri, virus, dan zat asing berbahaya lainnya. Ketika antibodi ekstra beredar dalam darah dan akhirnya disimpan di glomeruli, hal ini bisa membuat ginjal rusak.

Sebagian besar kasus glomerulonefritis pasca-streptokokus berkembang 1 hingga 3 minggu setelah infeksi yang tidak diobati. Glomerulonefritis pasca-streptokokus hanya berlangsung dalam waktu singkat. Penyakit ginjal ini bisa dipulihkan sepenuhnya setelah infeksinya diatasi. Namun beberapa kasus, anak mungkin akan mengalami kerusakan ginjal secara permanen.

Sindrom Nefrotik

Sindrom nefrotik adalah kumpulan gejala yang menunjukkan kerusakan ginjal. Sindrom nefrotik mencakup semua kondisi berikut:

  1. albuminuria—ketika urin seseorang mengandung kadar albumin yang meningkat, protein yang biasanya ditemukan dalam darah
  2. hiperlipidemia — kondisi ketika kadar lemak dan kolesterol yang lebih tinggi dari normal dalam darah
  3. edema—merupakan pembengkakan yang biasanya di tungkai, kaki, atau pergelangan kaki.
  4. hipoalbuminemia— merupakan rendahnya kadar albumin dalam darah

Penyakit Sistemik

Penyakit sistemik seperti lupus eritematosus sistemik dan diabetes biasanya juga memengaruhi  banyak organ atau seluruh tubuh, termasuk ginjal.

Nefritis lupus adalah peradangan ginjal yang disebabkan oleh SLE, yang merupakan penyakit autoimun. Sementara diabetes menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang dapat merusak ginjal dan meningkatkan kecepatan aliran darah ke ginjal.

Aliran darah yang lebih cepat membuat glomeruli tegang, menurunkan kemampuannya untuk menyaring darah, dan meningkatkan tekanan darah. Penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes disebut penyakit ginjal diabetik. Diabetes sendiri adalah penyebab nomor satu gagal ginjal pada orang dewasa.

Trauma

Trauma seperti luka bakar, dehidrasi, perdarahan, cedera, atau pembedahan dapat menyebabkan tekanan darah yang sangat rendah, yang menurunkan aliran darah ke ginjal. Aliran darah yang rendah dapat menyebabkan gagal ginjal akut.

Penyumbatan atau Refluks Urine

Ketika penyumbatan berkembang antara ginjal dan uretra, urin dapat kembali ke ginjal dan menyebabkan kerusakan. Refluks—urin yang mengalir dari kandung kemih ke ginjal—terjadi ketika katup antara kandung kemih dan ureter tidak menutup sepenuhnya.

Sumber: liputan6.com

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...