Bukitmalintang, StartNews – Proyek pembangunan Bandar Udara (Bandara) Bukitmalintang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terus dikebut agar mencapai target yang ditetapkan hingga akhir tahun 2021. Saat ini pematangan lahan bandara ini sudah mencapai 65 persen dari 60 persen yang ditargetkan.
Para pekerja proyek Bandara Bukitmalintang terpaksa bekerja siang dan malam guna menghindari musin hujan dan mengejar target pada akhir masa kontrak kerjanya.
Untuk tahun 2021, pengerjaan pematangan lahan dilakukan di bagian runway sepanjang 480 meter. Selain itu, lahan untuk apron, terminal, dan gedung bandara juga sedang dikerjakan oleh PT Pilar Indo Sarana dengan total biaya Rp 38 miliar untuk tahun anggaran 2021.
Pejabat pembuat komitmen proyek tersebut, Arief Mustaqiem, mengatakan pengerjaan jalur udara atau runway sesuai target, bahkan sudah melampaui batas target.
“Capaian ini bisa dikejar, karena kita bekerja dua shif siang dan malam untuk menghindari cuaca buruk atau musim penghujan pada akhir tahun ini,” kata Arief Mustaqiem di Bandara Bukitmalintang, Rabu ( 1/12/2021).
Untuk proyek tahun 2021, Arief Mustaqiem mengatakan sudah mencapai 65 persen atau sudah siap 340 meter dari 480 meter kontrak kerja tahun anggaran 2021 sampai 2022.
Selanjutnya tahun 2022, PT Pilar Indo Sarana sudah mengusulkan anggaran kelanjutan pembangunan bandara dari APBN senilai Rp 87 miliar. “Namun, itu masih sebatas usulan,” katanya..
Rencananya, menurut dia, Bandara Bukitmalintang akan bisa didarati pesawat berukuran sedang dengan panjang runway sekitar 1.700 meter pada tahun 2024.
“Pembagunan ini akan terus berlanjut sampai pesawat Boeing bisa landas di Bandara Mandailing Natal ini,” tuturnya.
Reporter: Erwin