PT SMGP Latih Anggota PKK Desa Sibanggor Jae Bikin Tempe

PT SMGP Latih Anggota PKK Desa Sibanggor Jae Bikin Tempe

PSM, StartNews –  PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) memnggelar pelatihan pembuatan tempe bagi anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Sibanggor Jae, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Kabupaten Mandailing Natal (Madina), belum lama ini.

Pelatihan yang diadakan di rumah kepala desa setempat itu diikuti 22 anggota PKK. Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Desa Sibanggor Jae Ali Mukhtar dan BPD Ahmad Suhdi. Sedangkan dari perusahaan dihadiri tim CDCR, Ngalim, Ghina Putri Nabilah, Hapisuddin, dan Abbas.

Ketua TP PKK Desa Sibanggor Jae Rosni mengucapkan terima kasih atas ilmu pengetahuan dan bimbingan yang diberikan perusahaan kepada pengurus TP PKK Desa Sibanggor Jae.

“Kami senang dengan adanya pelatihan ini. Ada wawasan pengetahuan yang baru kami dapat dari tim PT SMGP. Tadi, ibu-ibu peserta juga semangat. Harapan kami ini nanti bisa kami kembangkan, sehingga para kaum ibu di Desa Sibanggor Jae bisa menggeluti usaha pembuatan tempe yang tujuannya menumbuhkan ekonomi keluarga,” ujarnya, Rabu (5/7/2023).

Kepala Desa Sibanggor Jae Ali Mukhtar juga menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan perusahaan selama ini kepada masyarakat, terutama bimbingan pembuatan tempe yang diadakan baru-baru ini.

“Ibu-ibu PKK kita semangat sekali, hasil produksinya juga cukup bagus. Hari ini akan dicoba lagi sampai hasilnya nanti bisa kita pasarkan ke masyarakat. Tentunya kami mengucapkan terima kasih karena PT SMGP yang peduli pada ekonomi masyarakat, khususnya pemberdayaan kaum ibu,” ujar Ali.

Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP Terry Indra Satria mengatakan kegiatan tersebut merupakan program community development sebagai tindak lanjut identifikasi potensi secara partisipatif bersama masyarakat di Desa Sibanggor Jae.

“Tujuannya memanfaatkan potensi di desa, karena lahan di Desa Sibanggor Jae cocok untuk tanaman kedelai. Selain itu, juga menciptakan usaha produktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program kegiatan Tim PKK,” katanya.

Ngalim, koordinator tim community development juga menjadi narasumber pada pelatihan itu menjelaskan, praktik membuat tempe sebanyak 20 kilogram kedelai . Setelah diproses menjadi 415 bungkus terdiri dari 3 model, antara lain model bungkus daun satu bungkus isi 5 lapis, model bungkus daun 1 lapis, dan model bungkus plastik.

“Proses pembuatan tempe ini hanya butuh waktu 1 malam 2 hari dari pembuatan sudah jadi tempe sempurna. Dari proses pelatihan didapat hasil 415 bungkus tempe mentah. Hasil tersebut sebagian dipasarkan ke PT SMGP dan sebagian dijual oleh tim PKK dengan cara dibuat tempe goreng. Produksi yang 415 itu sudah terjual habis,” kata Ngalim.

PT SMGP berharap ke depan desa-desa sekitar wilayah kerja perusahaan akan terbentuk one village one product yang bisa berkembang secara berkesinambungan, sehingga bisa menyumbang peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Madina.

“Ini potensi yang luar biasa, karena hampir semua masyarakat makan tempe dan yang produksi masih terbatas. Selain itu, identik yang buat tempe itu orang Jawa. Alhamdulillah ini mayarakat Madina, khususnya Desa Sibanggor Jae, juga bisa buat tempe yang rasanya terbukti enak,” ujarnya.

Pada pelatihan ini, kata Ngalim, PT SMGP menjadi pelatih dan memberikan bantuan bahan serta peralatan berupa kacang kedelai, mesin pengupas kulit, panci untuk masak kacang kedelai, dan bahan plastik untuk pembungkus.

Reporter: Rls

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...