Ulu Pungkut, StArtnews-Rumah relokasi korban bencana longsor dan banjir bandang Muara Saladi yang terdapat di Simpang Duhu Lombang, Kecamatan Ulu Pungkut, Kab. Mandailing Natal sampai saat ini belum ditempati warga. Padahal, sesuai dengan instruksi Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat peresmian bulan Februari lalu, rumah relokasi ini seharusnya ditempati bulan Maret 2020 lalu.
Pantauan StArtnews, Kamis (2/7), dari 26 unit rumah yang sudah dibangun, satu pun belum ada yang ditempati. Pintu dan jendela rumah masih terkunci rapat. Sedangkan satu unit rumah kaca jendela depan dan belakang sudah pecah.
Norma Lubis, salah seorang warga Muara Saladi yang mendapat jatah rumah relokasi ini mengatakan, sampai saat ini memang rumah relokasi ini belum ditempati warga. Alasannya karena fasilitas berupa air dan listrik belum ada. Begitu juga surat hak milik belum diterima warga.
Dikatakannya, warga sebenarnya sangat berkeinginan pindah ke rumah relokasi ini, sebab sampai saat ini masih ada beberapa warga yang masih menumpang di rumah saudaranya, termasuk dirinya. Namun karena listrik dan air belum terpasang, warga pun belum ada yang pindah.
“Kita berharap pemerintah agar segera melengkapi fasilitas air dan listrik ini. Kita sangat berkeinginan bisa pindah ke rumah ini secepatnya. Selama ini, saya masih menumpang di rumah adik karena rumah yang kami tempati rusak berat saat kejadian longsor dan banjir bandang dua tahun lalu” ujarnya.
Sedangkan Kepala Desa Muara Saladi, Syafaruddin Batubara yang dihubungi membenarkan sampai saat ini rumah relokasi tersebut belum dihuni warga. Menurutnya, masalah air dan listrik yang belum ada menjadi penyebab utama rumah relokasi ini belum ditempati. Kemudian, surat hak milik juga belum diterima warga. Padahal, sesuai dengan yang disampaikan Gubernur saat itu, bulan Maret 2020 sudah harus ditempati.
Dikatakannya, kalau fasilitas air dan listrik sudah dilengkapi warga akan pindah ke rumah ini. Saat ini, sebagian warga sudah ada yang memperbaiki bagian dapur, ini menunjukkan warga sangat antusias untuk pindah ke rumah tersebut. Warga sebenarnya sangat berharap fasilitas ini secepatnya dilengkapi agar mereka bisa pindah.
Camat Ulu Pungkut, Helmi, SE yang dikonfirmasi juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, fasilitas air dan listrik menjadi kendala utama warga belum pindah. Selaku Muspika Ulu Pungkut, pihaknya sudah menyurati Bupati Mandailing Natal untuk melaporkan kondisi yang sebenarnya. Bupati juga sudah mengupayakan dan telah memerintahkan semua OPD yang berkaitan dengan fasilitas ini agar segera memenuhi permintaan warga.
Ditambahkan Camat, pihak Pemkab Madina terus berupaya agar rumah relokasi ini bisa secepatnya ditempati warga. Bupati juga sangat antusias terhadap ini. Namun, pada saat ini pihak PLN baru menyanggupi memasukkan listrik pada tahun 2021 sesuai dengan perencanaan mereka.
Sekadar mengingatkan, rumah relokasi longsor dan banjir bandang desa Muara Saladi ini dibangun tahun 2019 bersumber dari anggran APBD Provinsi Sumatera Utara tahun 2019 sebesar Rp2.020.953.000. Kemudian pada bulan Februari 2020, rumah relokasi ini diresmikan secara langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
Reporter: Lokot Husda
Editor: Hanapi Lubis