Panyabungan, StartNews – Tan Gozali Nasution, tokoh pemuda di Mandailing Natal (Madina), mendesak pemerintah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul insiden kebocoran gas H2S (hydrogen sulfida) milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang menyebabkan puluhan warga keracunan udara.
Mengingat status korban yang terus bertambah, kata Tan Gozali Nasution, pemerintah seolah enggan menegaskan status KLB atau darurat bencana.
“Kali kesekian kejadian ini terulang lagi yang sebelumnya sempat memakan korban nyawa. Pun hal ini seolah menjadi isu yang tak berarti apa-apa di mata para pengambil kebijakan. Kasus ini sudah sewajarnya jadi isu KLB yang berarti sudah layak menjadi isu nasional dan pemerintah dituntut hadir di dalamnya,” ucap Tan Gozali dalam rilisnya yang diterima startnews, Senin (7/3/2022) malam.
Mengingat jumlah korban yang puluhan orang, Tan ingin melihat keseriusan pemda dalam membuat keputusan status KLB yang sudah sewajarnya diambil-alih pemerintah pusat.
Tan Gozali berharap kejadian atau musibah tersebut tidak membuat masyarakat resah, tetapi menjadi motivasi bagi masyarakat agar makin dekat kepada Sang Pencipta dan keluarga di rumah.
“Karena itu, semua harus waspada dan tidak perlu berlebihan. Saya mengajak seluruh masyarakat Puncak Sorik Marapi bersama-sama berdoa agar situasi ini cepat berakhir,” pungkasnya.
Reporter: Rls