Natal, StartNews – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan musibah banjir dan tanah longsor yang melanda 10 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) merupakan dua kemungkinan. Yang pertama adalah peringatan Tuhan agar manusia tahu diri, karena ada kekuasaan Tuhan. Kedua, musibah sebagai hukuman Tuhan.
Edy Rahmayadi menyampaikan hal itu saat meninjau dampak banjir di Kecamatan Natal, Kabupaten Madina, Senin (20/12/2021) siang. Gubernur berkunjung bersama Pangdam Bukit Barisan Mayjen TNI Hasanuddin dan Kapolda Sumut Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak.
Menurut Edy, musibah diturunkan Tuhan agar manusia lebih bertaqwa dan bersyukur. “Kalau Islam, jangan meninggalkan salat. Yang Nasrani, rajin ibadah Minggu,” katanya.
Edy menegaskan, ada beberapa bencana alam yang harus mendapat perhatian pemerintah. Di antaranya tempat-tempat yang tidak layak ditempati oleh rakyat. “Itulah nanti yang perlu ada kebijakan pimpinan, yang ada di sini khususnya,” ujar mantan Pangdam Bukit Barisan ini.
Menurut Edy, pihaknya akan memperhatikan tempat-tempat yang rawan banjir untuk diperhatikan penanganannya. “Rupanya sungai ini setelah kita perhatikan adalah DWS, sungai nasonal. Aliran muaranya, apakah akibat sungainya, kita belum tahu. Pada saat seperti ini air laut memang naik atau rob. Itulah yang melimpah ke kediaman rakyat,” tutur Edy.
Edy Rahmayadi menegaskan daerah bantaran sungai tidak boleh dijadikan permukiman warga. Rumah-rumah warga yang berada di bantaran sungai harus ditertibkan. “Itulah perlu ketegasan yang nanti sama-sama kita tertibkan. Ada bupati disini, rakyat harus diberikan edukasi,” ujarnya.
Dalam kondisi pasca banjir, Edy mengatakan banyak hal yang harus dilakukan untuk membntu warga yang terdampak banjir rakyat.
“Disinilah saya hadir, apa yang bisa kita bantu. Rakyat juga tak boleh manja. Kita harus cari solusinya. Rakyat juga harus tahu, sehingga (banjir) tidak terulang seperti ini,” katanya.
Selain itu, Edy mengungkapkan Pemprov Sumut telah menyiapkan bantuan untuk 1.000 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Madina.
Gubernur Edy Rahmayadi bersama Pangdam Bukit Barisan Mayjen TNI Hasanuddin dan Kapolda Sumut Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak berkunjung ke Madina untuk meninjau dampak banjir yang menimpa 10 kecamatan di Bumi Gordang Sambilan ini.
Helikopter milik Polda Sumut yang membawa Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Kapolda Sumut Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak mendarat di Bandara Dr. FL Tobing, Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah. Senin (20/12/2021) sekitar pukul 11.05 WIB.
Sementara Pangdam Bukit Barisan Mayjen TNI Hasanuddin yang bertolak dari Lanud Soewondo Medan juga mendarat di Bandara Dr. FL Tobing, Pinangsori untuk mengisi bahan bakar aftur.
Turut dalam rombongan tersebut, Kabinda Sumut, Asops Kasdam I/BB Kolonel Inf. Kristomei Sianturi, Aster Kasdam I/BB Kolonel Inf. Susanto Lastua Manurung, Sekretaris Satgas Covid-19 Sumut Arsyad, Karoops Polda Sumut, dan Dansat Brimob.
Reporter: Saparuddin Siregar