Panyabungan, StartNews – Sudah memasuki tahun kedua, para petani pepaya di sejumlah daerah di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) merugi ratusan juta rupiah, karena tanaman pepaya di kebun mereka diserang virus aneh.
Virus aneh yang menyerang itu berbentuk bintik hitam yang menempel di bagian batang pohon pepaya, daun, dan buahnya, sehingga membuat pohon tidak tumbuh bagus. Akibatnya, batang pohon pepaya mengalami layu, bahkan mati. Sementara buah pepaya mebusuk.
Berbagai upaya yang dilakukan petani untuk membasmi hama aneh ini dengan penyemprotan disenpektan dan pemberian pupuk tambahan, namun langkah yang dilakukan petani tersebut tidak merubah kondisi pertumbuhan pepaya yang di serang virus.
Fauzan, petani pepaya di Madina, mengeluhkan serangan virus yang belum diketahui jenisnya dan belum dapat dibasmi.
Serangan virus, menurut dia, sudah menjadi siklus setiap lima hingga sepuluh tahun terjadi. “Namun, siklus tersebut akan hilang jika petani tidak menanam pepaya lagi,” kata Fauzan, Rabu (6/9/2023).
Akibat serangan virus itu, Fauzan mengaku merugi puluhan juta rupiah, karena sampai saat ini belum satu pun pepaya miliknya yang bisa dipanen.
Dia berharap Dinas Pertanian Madina mencari solusi untuk mengatasi serangan virus aneh tersebut.
Reporter: Agus Hasibuan