Panyabungan, StartNews – Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution menyebutkan ada tiga intervensi fokus yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting, yakni intervensi ibu hamil, anak penderita stunting, dan keluarga berisiko stunting.
“Kita punya dasar hukum aturan yang sudah ditetapkan pemerintah pusat. Ada delapan aksi confetti stunting berupa intervensi langsung, perbaikan gizi, dan untuk memperbaiki sanitasi air minum yang layak untuk keluarga berisiko stunting,” kata Atika usai membuka rapat tentang stunting di Aula Kantor Bupati Madina, Komplek perkantoran Payaloting, Panyabungan, Selasa (13/6/2023).
Terkait target penurunan angka stunting, Atika menyebutkan Pemkab Madina punya set masing – masing dan pemerintah pusat meminta seluruh Indonesia 14 persen pada tahun 2024.
“Kalau target itu di-set oleh Pemkab masing-masing, pemerintah pusat meminta kita seluruh Indonesia 14 persen di 2024. Jadi, mohon kerja samanya semua. Kita sama-sama menurunkan angka stunting,” kata Atika.
Terkait jumlah angka stunting di Madina saat ini, Atika menyebutkan 34,2 persen. “Yang 34,2 persen itu bukan berarti dari 100 anak 34 angka stuntingnya, itu karena sanitasi yang tidak layak dan keluarga yang tidak punya akses air minum yang layak. Kalau jumlah bayinya tidak sampai segitu, jadi jangan diartikan dari 100 anak 34 itu stunting,” katanya.
Untuk penerapan bapak asuh stunting, Atika menjelaskan, Pemkab Madina saat ini masih dalam proses pematangan. “Sedang digodok, nanti keputusannya kita umumkan bersama,” ujarnya.
Reporter: Fadli Mustafid