Panyabungan, StArtNews-Warga Desa Lumban Pasir, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), yang tergabung dalam kelompok tani “Membangun Dua” panen bawang merah di Saba Ipar, Kamis (16/1).
Panen kali ini merupakan panen kedua dengan hasil 2 ton lebih. Bawang merah warga Lumban Pasir dalam panen kali ini untuk satu kilogram bibit rata-rata menghasilkan 12 kilogram. Sementara untuk panen pertama dalam satu kilo bibit hanya menghasilkan sepuluh kilogram.
Ketua Kelompok Tani ‘Membangun Dua’, Akhiruddin Borotan kepada wartawan mengatakan, panen bawang merah ini sudah dua kali panen dengan luas lahan sepertiga hektare. Kebunan bawang merah ini merupakan swadaya masyarakat Desa Lumban Pasir.
Panen kedua ini, kata Akhiruddin, bibit yang ditanam sebanyak 180 Kg dengan perkiraan hasil 2,1 ton.
“Perkiraan hasil panen kedua ini sebesar Rp 75 jutaan. Dan, usia tanam selama dua bulan,” ungkap Akhiruddin.
Ia menerangkan, hasil produksi bawang merah ini menurut diperkirakan lebih besar dibandingkan bertani padi. Apalagi usia panennya berbeda. Padi panen pada usia 4 bulan lebih, sementara bawang merah hanya dua bulan.
“Karena itu kami mengalihkan lahan tani kelompok kami dari padi ke bawang merah. Ini lahan percontohan dan swadaya masyarakat. Kami sudah menyiapkan lahan seluas 1 hektare untuk tanam berikutnya,” kata Akhiruddin.
Kepala Desa Lumban Pasir, Zulham Riyadh Nasution mengatakan, kebun bawang merah milik kelompok tani ‘Membangun Dua’ ini akan dijadikan sebagai percontohan. Pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas satu hektare untuk tanam selanjutnya. Dan akan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Madina.
“Tentunya kami berharap Pemkab Madina melalui dinas pertanian membantu kami subsidi alat pertanian, bibit, dan pupuk. Tujuannya untuk meningkatkan produksi,” ungkap Zulham.
Anggota DPRD Madina, H. Zainuddin Nasution yang hadir pada panen bawang merah itu menyampaikan apresiasi kepada kelompok tani ‘Membangun Dua’ yang telah berhasil mengubah mind set petani agar tidak hanya mengandalkan hasil padi.
Ia menyebut, selama ini warga mengandalkan hasil tani padi tetapi setelah perkebunan bawang merah ini dimulai, masyarakat mulai mengalihkan komoditi padi ke bawang merah.
“Ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Lahan persawahan yang ditinggal masyarakat bisa dialihkan ke kebun bawang. Kita dukung produksi bawang merah supaya digalakkan di areal pertanian masyarakat,” kata Zainuddin.
Reporter: Saima Putra
Editor: Hanapi Lubis