Pakantan-StArtNews 10 dari 13 Km jalan kabupaten Muara Sipongi – Pakantan Kab. Mandailing Natal masih rusak parah. Kondisi ini mengakibatkan biaya transportasi sangat mahal di sebabkan mobil angkutan enggan masuk ke Kecamatan paling ujung Sumatera Utara ini.
Pantauan, Senin (24/10), kerusakan terjadi hampir sepanjang jalan. Bebatuan berserakan di badan jalan, bukan itu saja di beberapa ruas badan jalan tak ubahnya “Kubangan Kerbau,”.
Lobang besar di genangi air menganga di sepanjang jalan dan tentunya cukup menyulitkan bagi pengguna jalan.
Selain itu, di beberapa tempat juga ada badan jalan yang tertimpa longsor dan abrasi. Pengendara diminta agar hati-hati melewati jalan ini, sebab selain jalan yang berlobang sepanjang jalan ini terkenal kawasan longsor.
Amiruddin, salah seorang warga Pakantan yang dihubungi mengatakan, kerusakan jalan ini sudah cukup lama hampir sepuluh tahun lebih.
Memang tahun lalu, Pemkab Madina memperbaiki jalan ini, namun hanya sekitar 2,5 Km dari arah Pakantan. Memang tahun ini informasinya Pemkab Madina kembali akan membangun jalan ini, tapi kapan waktu dan berapa panjangnya belum diketahui.
“Kita berharap Pemkab Madina segera merealisasikan pembangunan jalan ini. Warga Pakantan sudah cukup lama menderita karena rusaknya jalan. Di samping biaya transport mahal, jarak tempuh tentunya menjadi cukup lama,” pinta Amiruddin.
Sedangkan Ibrahim yang juga salah seorang warga mengatakan, saat ini ongkos kenderaan ke Pakantan antara Rp. 12.000 -15.000, sedangkan kalau naik ojek (sepeda motor) Rp. 30.000-40.000. Angka ini memang cukup tinggi kalau dibandingkan jumlah kilometernya.
“Paling menyulitkan, saat membawa hasil alam ke Muara Sipongi dan Kotanopan, biaya ongkosnya jauh lebih mahal. Jadi kalau ingin Pakantan berkembang, infrastruktur jalan harus diperbaiki,” ujar Ibrahim. (Lkt)
Reporter : Lokot Husda Lubis
Editor : Hanapi Lubis