Batangnatal, StartNews – Aktivitas tambang emas kembali menelan korban jiwa. Kali ini empat pencari emas tradisional meninggal dunia, satu orang kritis, dan tiga orang lainnya luka ringan. Mereka tertimpa pohon tumbang saat berteduh di tenda di Dolok Batu Bontar atau hulu sungai Aek Holbung, Kecamatan Batangnatal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Minggu (30/7/2023), pukul 18.30 WIB. Para korban merupakan pencari emas.
Kepala BPBD Madina Mukhsin Nasution mengatakan peristiwa nahas tersebut diketahui warga setelah korban selamat tiba di desa terdekat, Senin (31/7/2023) dini hari sekitar pukul 24.00 WIB.
“Benar ada kejadian tertimpa pohon. Dari keterangan saksi, peristiwanya terjadi hari Minggu saat magrib. Namun, baru diketahui warga sekitar pukul 12 malam. Warga bersama petugas langsung turun ke lokasi untuk membantu evakuasi,” kata Mukhsin Nasution.
Mukhsin Nasution menjelaskan, akibat peristiwa tersebut, empat orang meninggal dunia, satu luka berat, dan tiga orang luka ringan.
“Yang meninggal empat orang, luka berat satu orang, dan tiga orang luka ringan. Mereka dirawat di Puskesmas Muarasoma. Keempat korban baru berhasil dievakuasi pada Senin (31/7/2023) sekitar pukul 09.00 WIB,” kata Mukhsin Nasution.
Dia menambahkan, delapan warga Kecamatan Batangnatal itu sedang berteduh di tenda peristirahatan di Dolok Batu Bontar atau hulu sungai Aek Holbung sekitar dua kilometer dari Desa Aek Holbung, Kecamatan Batangnatal, Madina. Delapan warga tersebut merupakan pencari emas tradisional.
“Mereka sedang istirahat. Saat itu hujan, tiba-tiba pohon besar di tepi tebing roboh dan menimpa warga. Situasi medannya membuat evakuasi sulit. Untuk ke lokasi dibutuhkan waktu sekitar empat jam,” ungkapnya.
Senin (31/7/2023) pagi, para korban meninggal sudah diserahkan kepada keluarga untuk disemayamkan di desa masing-masing.
Empat korban yang meninggal adalah Barlian (65 tahun) warga Desa Aek Holbung; Jakfar (35 tahun) warga Desa Aek Holbung; Marhalam (35 tahun) warga Desa Aek Holbung; dan Edi, warga Desa Ampung Siala.
Sedangkan korban luka ringan adalah Kanaikan (35 tahun), warga Desa Aek Holbung; Salman (30 tahun), warga Desa Ampung Siala; dan Alwi (27 tahun) warga Desa Ampung Siala.
Sementara korban luka berat yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan bernama Pandi (38 tahun) warga Desa Ampung Siala.
Reporter: Agus Hasibuan