Panyabungan.StArtNews- 5 desa di Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara terpaksa beralih pekerjaan dari semula petani kebun karet menjadi kuli pemecah Batu. Kelima desa tersebut adalah Desa Padang Laru, Parmompang Sipangkal, Gunung Baringin dan Desa Pagur.
Peralihan pekerjaan warga ini akibat tidak adanya harga karet di wilayah tersebut sehingga warga terpaksa mencari alternatif pekerjaan lain untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari.
Dengan memanfaatkan sungai yang ada disekitar desa, warga dengan alat seadanya mengumpulkan batu kali dari sungai untuk di pecah menjadi kerikil yang nantinya akan dijual pada pengepul yang pemanfaatannya untuk bangunan infrastrukur jalan dan bangunan lainnya.
Mulai dari orang tua sampai anak-anak terlibat dalam pekerjaan kasar tersebut. Dengan mengandalakan tenaga manusia. Mereka warga setempat mengumpulkan sedikit demi sedikit batu kali yang sudah dipecah. Harganya pun tidak sebanding dengan beratnya pekerjaan. Hanya Rp.3500 saja pe kalengnya atau sekitar 10 kilogram.
Agus Salim salah seorang warga mengatakan sudah sejak enam bulan terakhir menggantungkan hidupnya sebagai pemecah batu kali untuk menghidupi keluarga dan pendidikan anak-anaknya yang mengandalkan aliran sungai.
Kondisi ini terjadi akibat tidak adanya lagi pekerjaan setelah pekerjaan sebelumnya sebagai petani karet tidak lagi mampu menopang kehidupan mereka. Dan dia berharap pemerintah dapat kembali menormalkan harga karet sehingga warga bisa kembali ke kebun dan meninggalkan pekerjaan kasar sebagai pemecah batu.
Reporter : Hasmar lubis
Editor : Hanapi Lubis