Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Ibu Paruh Baya Pilih Gantung Diri

17 Januari 2020 1850 Views

Panyabungan, StArtNews-Seorang wanita paruh baya berinisial SR (47) ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di kediamannya RT 10/RW IV nomor 16, Banjar Sibaguri, Kelurahan Panyabungan III pada Jumat (17/01).

Informasi yang diperoleh, korban ditemukan pertama kali oleh sang suami bernama Aidil sekitar pukul 16.00 WIB sore tadi.

Kronologi penemuan mayat ini bermula saat suami korban pulang dan mau masuk ke rumah. Pintu saat itu dalam keadaan tertutup, kemudian suami korban memanggil korban, tapi ada yang menyahut. Karena tak ada yang membuka pintu akhirnya suami korban mendobrak pintu rumah dan mendapati sang istri tergantung di pintu masuk ruang tengah rumah.

Suami kemudian memberitahukan kepada saudara-saudaranya, untuk selanjutnya dilaporkan ke Polsek Panyabunagan.

Lurah Panyabungan III, Ertati Rosnida mengatakan pekerjaan korban bersama suami selama ini diketahui adalah penjual ikan di pasar.

“Atas persetujuan keluarga, kini korban sudah dibawa polisi ke RSU Panyabungan guna dilakukan otopsi pada tubuh korban,” ujarnya.

Dari hasil olah TKP, korban diketahui sudah meninggal dunia. Tidak ada luka di sekujur tubuh hanya luka di bagian leher bekas ikatan tali.

Polsek Panyabugan AKP. Andi Gustawi menyampaikan bahwa mayat perempuan desawasa ditemukan sudah meninggal dunia diduga akibat gantung diri di Kelurahan Panyabungan III.

“Setelah itu korban kita bawa ke RSU Panyabungan untuk dilakukan otopsi. Namun, dari keterangan hasil dokter tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” katanya.

Diketahui korban semasa hidupnya mempunyai riwayat penyakit kista yang dideritanya sehingga perempuan paruh baya itu nekat melakukan bunuh diri.

“Kalau motifnya saat ini masih dalam penyidikan. Namun, dari informasi yang didapat sementara ini dari pihak keluarga, korban selama ini menderita penyakit yang kista,” ujarnya.

Korban ditemukan di ruang tengah pintu rumahnya dan tergantung di plafon. Polisi menyita tali yang digunakan korban dan bangku tempat berpijak korban.