Muara Batang Gadis, StartNews – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Mandailing Natal (Madina) mendistribusikan bantuan logistik berupa bahan pangan dan obat-obatan kepada para korban banjir di empat desa di Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG), Kabupaten Madina, Rabu (22/12/2021).
Empat desa yang menjadi sasaran distribusi bantuan tersebut adalah Desa Ranto Panjang, Desa Lubuk Kapundung, Desa Lubuk Kapundung II, dan Desa Hutaimbaru. Penyaluran bantuan ke empat desa yang berada di Kecamatan Muara Batang Gadis itu atas arahan Bupati Madina HM Ja’far Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution.
Kemudian tim yang terdiri dari Kepala Dinas PMD Madina Parlin Lubis bersama Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kobol Nasution dan Azwar Lubis berangkat dari Kecamatan Natal menuju desa sasaran bantuan. Mereka bertolak dari Pelabuhan Singkuang ke wilayah Sulangaling menggunakan Robin (bot kecil) dengan waktu tempuh sekitar 4 jam.
Setiba di lokasi, tim didampingi Camat Muara Batang Gadis Edi Ihsan Lubis bersama personil Polri dan TNI menyalurkan bantuan berupa beras, mi instan, susu, gula pasir, minyak goreng, obat-obatan, tenda, dan air mineral.
“Bantuan itu bersumber dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, perusahaan S3, perusahaan Rendi, perusahaan MAL, dan perusahaan ARM,” kata Kepala Dinas PMD Madina Parlin Lubis.
Parlin menjelaskan, kondisi empat desa tersebut pasca banjir beberapa hari yang lalu masih porak- poranda. Banyak rumah warga yang rusak parah akibat terendam air. Begitu juga kantor-kantor pemerintah dan sekolah, mobilernya rusak terendam banjir.
“Mengingat intensitas curah hujan masih tinggi pada saat ini, kami mengimbau warga agar tetap waspada dan siaga terhadap kemungkinan adanya banjir susulan. Jika debit air sungai terlihat naik, segeralah mengungsi ke tempat-tempat yang diaggap aman,” kata Parlin.
Selain itu, Parlin juga berharap masyarakat terdampak banjir dapat bersabar dan memaklumi keterlambatan pengiriman bantuan logistik serta obat-obatan secara sekaligus ke wilayah Sulangaling beberapa hari yang lalu.
Menurut dia, pengiriman logistik dan obat-obatan dilakukan secara bertahap mengingat kapasitas armada angkutan yang terbatas serta masih derasnya arus sungai, sehingga berisiko besar terhadap keamanan dan keselamatan logistik jika pengiriman logistik dipaksakan.
Reporter: Saparuddin Siregar