Natal, StartNews – Masih ingat Sumiati, gadis yang menderita tumor di kepalanya? Berkat respon cepat dan kepedulian Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Jafar Sukhairi Nasution, Sumiati kini dirawat sementara di RS Husni Thamrin Natal untuk selanjutnya dirujuk ke RS M. Djamil Padang, Sumatera Barat.
Mendapat informasi adanya anak yatim dari keluarga miskin yang menderita tumor tersebut, Bupati Sukhairi langsung memerintahkan petugas Puskesmas Patiluban Mudik untuk menjemput Sumiati pada Selasa (7/6/2022) pagi.
Untuk sementara, Sumiati dirawat di RS dr. Husni Thamrin Natal. Rencananya, Rabu (8/6/2022) pagi ini, Sumiati akan dirujuk ke RS M. Djamil Padang.
Meski demikian, Sumiati masih membutuhkan bantuan para dermawan untuk biaya selama menjalani perawatan di RS M. Djamil Padang.
“Kami membuka donasi untuk biaya perobatan Sumiati di Padang,” kata Ketua Karang Taruna Kecamatan Natal Lawaul Hamdi.
Bantuan dapat ditransfer kepada Alham (abang ipar Sumiati yang mendampingi di Padang) melalui Bank BRI No. Rekening 533701022656538 atas nama Alham. Apabila telah ditransfer mohon kiranya konfirmasi ke nomor handphone 082160867296.
Sebelumnya diberitakan, Sumiati merupakan anak yatim dari keluarga miskin yang tinggal di Desa Pasar VI, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Dia divonis menderita penyakit tumor di kepalanya.
Kondisi Sumiati saat ini kian memprihatinkan. Tumor yang bersarang di kepalanya makin berkembang hingga bola matanya terlihat menjorok keluar.
“Kondisi ini sudah cukup lama diderita Sumiati,” kata Ketua Karang Taruna Kecamatan Natal Lawaul Hamdi, Senin (6/6/2022).
Menurut Lawaul Hamdi, Sumiati menderita penyakit tumor sejak tahun 2016. Saat itu, Sumiati masih duduk di kelas X SMA di Natal. Kepala Sumiati terbentur bola hingga membuatnya pingsan. Ternyata benturan itu merusak saraf matanya, sehingga penglihatan Sumiati rusak (buta).
Hal ini baru diketahui keluarganya pada tahun 2018 saat dibawa berobat ke Rumah Sakit M. Jamil Padang. Keterlambatan ini tidak lain karena keterbatasan ekonomi keluarga Sumiati.
Selepas dari Padang pun keluarga tidak bisa berbuat banyak. Keluarga Sumiati tidak sanggup melanjutkan pengobatan yang dianjurkan dokter. “Sumiati hanya sekadar berobat jalan dan pengobatan tradisional yang bisa dilakukan keluarga Sumiati,” paparnya.
Seiring berjalannya waktu, kondisi Sumiati makin parah. Pada ahun 2020, Sumiati kembali dibawa keluarganya berobat ke RS Murni Teguh di Medan. Hasil pemeriksaan dokter, Sumiati divonis menderita penyakit tumor di kepala bagian belakang. Dokter menganjurkan agar Sumiati menjalani operasi.
Lagi-lagi apalah daya, Sumiati dari keluarga kurang mampu tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa berobat jalan dan pengobatan tradisional. Hingga tahun 2021, ayah Sumiati meninggal dunia. Harapan Sumiati pun putus. Kini dia bersama ibunya yang yang mulai sakit-sakitan dan saudara laki-lakinya yang masih remaja hanya bisa pasrah dengan keadaan Sumiati. Setiap saat Sumiati menanggung rasa sakit di kepala akibat tumor.
“Semoga saja Allah SWT perlihatkan kasih sayangnya kepada Sumiati dan keluarganya. Semoga para dermawan dan pemerintah bersedia meringankan beban Sumiati,” tutur Lawaul Hamdi.
Reporter: Sir