Kotanopan, StartNews – Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut)Rahmat Rayyan Nasution menyalurkan 290 ribu bibit kepada 19 kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Dana pengadaan bibit ini bersumber dari APBD Sumut melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan.
Penyerahan bibit dilakukan secara simbolis di Desa Simpang Tolang Julu, Kecamatan Kotanopan, Rabu (4/12/2024). Hadir menyaksikan penyerahannya, di antaranya Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, Camat Kotanopan Agus Salim, Kepala UPT BPP Hutarimbaru Arya Beni Daulay, Kepala Desa Simpang Tolang Julu Syawaluddin, dan para pengurus Poktan.
Secara simbolis bibit kopi diserahkan oleh Rahmat Rayyan Nasuton dan Atika kepada pengurus Poktan, yang masing-masing berasal dari Kecamatan Kotanopan sebanyak 9 Poktan, Kecamatan Puncak Sorik Marapi 3 Poktan, dan Kecamatan Ulupungkut 8 Poktan.
Rahmat Rayyan Nasution mengatakan pengadaan bibit ini merupakan usulan kelompok tani. Ada tiga jenis bibit, yakni kopi, bawang, dan durian dengan luas lahan 290 hektare.
“Kami berharap bantuan ini dioptimalkan kelompok tani agar kedepannya menjadi industri kopi yang bisa memenuhi permintaan pasar,” katanya.
Dia juga berharap kepada pemerintah daerah agar memberikan kontribusi berupa bimbingan dan pengawasan, sehingga bantuan ini benar-benar bermanfaat.
Rahmat Rayyan juga berkomitmen untuk menggiring bantuan peningkatan tumbuhan kopi, sehingga kopi tidak lagi dijual anggota kelompok tani dalam bentuk bahan gabah, tetapi kopi yang sudah siap saji atau siap seduh.
“Optimalkan bantuan ini sebaik-baiknya agar bisa meningkat sumber ekonomi keluarga,” katanya.
Sementara Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sumut dan DPRD Sumut yang telah memberikan bantuan bibit untuk Poktan di Madina. Sinergitas pemerintah dengan mitranya menghasilkan bantuan kepada masyarakat yang diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian sesuai potensi yang ada.
“Hari ini diserahkan 290 ribu bibit, tiga tahun lalu 1.000 bibit di Desa Sibiobio. Tentunya ini tanaman jangka panjang. Kita berharap prodak lokal ini tidak hanya dijual mentah, tetapi ada nilai tambah yang pada akhirnya meningkatkan harga dan bermuara pada peningkatan pendapatan masyarakat,” ujar Atika.
Dia juga mengimbau anggota dan pengurus Poktan agar tidak menjual bantuan bibit itu. Kalau butuh bantuan, kata dia, Pemkab Madina punya BPP dan penyuluh di setiap kecamatan.
Reporter: Lokot Husda Lubis