Mulai Hari Ini 10 Mahasiswa Mendata Pedagang di Pasar Tradisional Madina

Panyabungan, StartNews – Mulai hari ini (24/1/2025), sepuluh mahasiswa dari dua perguruan tinggi menjalani tugas magang dan praktikum di Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut). Mereka akan mendata fluktuasi jumlah pedagang di seluruh pasar tradisional dan pasar rakyat di Madina.
Dua perguruan tinggi itu adalah STAIN Madina yang mengirim 6 mahasiswa semester 8 untuk praktikum dan UIN Syahada Padangsidimpuan yang mengirim 4 mahasiswa semester 8. Para mahasiswa itu dari Program Studi Ekonomi Syariah. Praktikum dan magang itu selama 40 hari.
Kepala Dinas Perdagangan Madina Parlin Lubis mengaku sudah meminta izin kepada otoritas dua perguruan tinggi itu agar mengizinkan mahasiswanya membantu Pemkab Madina melakukan pendataan jumlah pedagang di seluruh pasar tradisional dan pasar rakyat di Madina.
Parlin berharap hasil pendataan itu akan diperoleh gambaran umum fluktuasi jumlah pedagang di seluruh pasar tradisional dan pasar rakyat di Madina. Dari data itu diharapkan bisa menggambarkan potensi besaran retribusi dari dua spesifikasi pasar itu pada 2025.
Jumlah pedagang di dua spesipikasi pasar itu bersifat fluktuatif, karena ada pedagang tetap dan pedagang tidak tetap. Adapun biaya operasional untuk mahasiswa tersebut, sejauh ini tidak tertampung di APBD Madina. Namun, Dinas Perdagangan memiliki SPPD yang bisa berbagi dengan mahasiswa sebagai stimulus saat melakukan pendataan.
Dia melihat sisi positif keikutsertaan mahasiswa dalam pendataan. “Mahasiswa adalah insan independen, jujur, energik serta kritis,” kata Parlin yang juga kandidat doktor Ilmu Lingkungan di Universitas Negeri Padang dan saat ini tengah menyusun disertasi S-3.
Selain itu, mahasiswa juga dapat berperan sebagai sosial kontrol terhadap kinerja pemerintah, serta diharapkan dapat berkontribusi dalam memberikan pemikiran guna menyusun kebijakan pemerintah sesuai dengan keilmuan masing-masing.
Kolaborasi itu merupakan bagian dari manajemen strategi yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan pada 2025 untuk menghasilkan data yang valid. Mahasiswa dapat menerapkan dan mempraktikkan langsung metode penelitian yang mereka pelajari selama perkuliahan.
“Hasil pendataan ini tentunya bisa dijadikan sebagai pedoman, karena mereka mendata secara independen, sehingga secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan kepada publik,” katanya.
Sementara Raja Martua Ritonga, mahasiswa UIN Syahada, mengaku senang mengikuti kegiatan pendataan. Dia berharap bisa menambah skill karena melakukan praktik langsung, bisa mengetahui potensi pasar, serta kelak memperoleh kemampuan membaca mekanisme dan dinamika retribusi pasar.
Sedangkan Azizah Rahmah Nasution, mahasiswa STAIN Madina, juga berpendapat senada. Komunikasi langsung dengan para pedagang, menurut dia, memiliki nilai output tersendiri dalam memahami dinamika perdagangan maupun menyangkut retribusi pasar, sehingga kelak ketika sarjana sudah memiliki wawasan saat memasuki dunia kerja.
Reporter: Rls