menu Home chevron_right
Berita Madina

Soal Isu Pekerja Tambang Tewas, Kapolda Diminta Kirim Tim Labfor ke Hutabargot

Riri Dwi Putri | 3 Februari 2025

Panyabungan, StartNews – Informasi tentang dugaan adanya pekerja yang tewas di lokasi tambang emas ilegal di wilayah Kilo 2 Desa Hutabargot Nauli, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), makin disorot oleh berbagai pihak di kabupaten ini.

Kini giliran Ketua Satuan Pelajar Mahasiswa-Pemuda Pancasila (Sapma PP) Madina Ahmad Sarkawi angkat bicara. Dia mendesak Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto segera mengirimkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumut untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan mengambil sampel tanah atas dugaan adanya beberapa mayat yang tertimbun di lokasi Kilo 2 Desa Hutabargot Nauli yang longsor beberapa waktu lalu.

Dia menilai kehadiran Tim Labfor Poldasu urgen untuk menjawab teka-teki terkait informasi aktivitas PETI (pertambangan emas tanpa izin) yang disinyalir telah menelan korban jiwa di salah satu lobang milik bos tambang di Hutabargot.

Sarkawi menguraikan pemberitaan yang viral di berbagai media online pada 2 Februari 2025 menyebut sejumlah pekerja mengaku mencium aroma busuk menyengat di lubang tambang emas ilegal yang diduga bangkai manusia dan bersumber dari salah satu lubang milik salah satu tauke tambang di Kilometer II Desa Hutabargot Nauli, Kecamatan Hutabargot, Madina, yang diterjang longsor beberap hari lalu.

“Untuk memastikan bau busuk itu bersumber dari bangkai binatang atau manusia, Tim Labfor Poldasu diminta segera turun ke lokasi,” kata Sarkawi, yang pernah menjabat Ketua Umum DPP IMMAN (Ikatan Mahasiswa Mandailing Natal), Senin (3/2/2025).

Jika merujuk pada rangkaian kejadian longsor, Sarkawi menduga bau menyengat itu merupakan bangkai manusia. Pasalnya, kata dia, tidak logis bau busuk itu bersumber dari bangkai binatang seperti ayam, kambing, anjing, atau babi yang berkeliaran di lobang tanah yang memilki kedalaman puluhan meter.

“Kita mendesak Ditreskrimsus dan Ditlabfor Polda untuk segera turun tangan menyikapi kejadian ini biar opini yang berkembang tidak bias menjadi bola liar. Kita minta Tim Labfor Poldasu melakukan tindakan terukur dan mengecek kebenaran isu yang menyebut adanya penambang yang tewas akibat tertimbun longsor,” kata Sarkawi.

Selain melakukan olah TKP dengan mengambil sampel tanah atau debu di tempat longsor, Sapma PP juga meminta agar Labfor Poldasu mengambil sampel air yang diduga tercemar dan melakukan penggrebekan atas maraknya penggunaan zat kimia beracun dan berbahaya (B3) berupa mercury dan sianida yang digunakan untuk pemurnian logam emas hasil penambangan.

“Kami minta Kapoldasu lebih serius memprioritaskan pengusutan PETI di Kabupaten Madina hingga tuntas. Hasil laboratorium forensik setelah diuji nantinya, kami minta diungkap secara transparan,” tutur Sarkawi.

Reporter: Rls

Komentar Anda

komentar

Written by Riri Dwi Putri

Comments

This post currently has no comments.

Leave a Reply


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


  • Acara Saat Ini
  • Acara Akan Datang



  • play_circle_filled

    Streaming StArt 102.6 FM Panyabungan

play_arrow skip_previous skip_next volume_down
Streaming StArt 102.6 FM Panyabungan
playlist_play